MEDIASULSEL.com – Kabupaten Maros dipastikan tidak akan terjadi aksi unjuk rasa tanggal 4 November 2016, seperti yang dilakukan Organisasi Masyarakat (Ormas) atau keagamaan di wilayah Kabupaten Maros.
Aksi unjuk rasa bela Islam dan bela Al qur’an yang akan dilakukan serentak dibeberapa kota di Indonesia, tidak akan dilaksanakan di Kabupaten Maros, pengurus Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Maros tetap menggelar aksi, namun bergabung dengan para demonstran lainnya di Makassar.
Kapolres Maros, AKBP Erik Ferdinand, SIK mengatakan, Maros dipastikan tidak akan terjadi aksi demo dari ormas maupun organisasi lainnya, tetapi Polres Maros tetap menyiagakan personil untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi.
“Meski tidak ada aksi dan demonstrasi di Maros, kami tetap antisipasi pergerakan dengan memberlakukan siaga satu,” pungkasnya.
Selain itu, sebanyak 60 personel juga ditugaskan di simpang lima Bandara Sultan Hasanuddin untuk mengantisipasi adanya pergeseran massa. Kapolres Maros juga menggerakkan sekitar 100 personelnya untuk membantu Polrestabes Makassar untuk pengamanan aksi tersebut.
“Kami menempatkan sekitar 60 personel di simpang lima untuk antisipasi pergerakan massa. Selain itu, kami juga mengirim 100 personel untuk diperbantukan di Makassar. Puluhan personel lainnya kami siagakan di kantor Bupati dan kantor DPRD Maros. Ini hanya mengantisipasi saja,” katanya
Rencananya sekitar 200 pengurus HTI Maros akan bergerak ke Makassar dan bergabung dalam aksi Bela Islam dan Bela Al Quran di fly over Makassar. (Aks/Ald)