MEDIASULSEL.com – Pihak Samsung Electronics Co (22/1/2017) mengatakan, masalah pada desain dan pembuatan baterai ponsel pintar seri Galaxy Note 7 menyebabkan baterai terlalu panas dan terbakar. Hasil penyelidikan perusahaan diumumkan terhadap salah satu produk terburuknya itu disampaikan tiga bulan setelah ponsel andalan tersebut dihentikan.
Sedikitnya 700 peneliti dan teknisi menguji lebih dari 200 ribu perangkat dan lebih dari 30 ribu baterai dan mengulang apa yang terjadi pada ponsel Note 7, demikian pernyataan pembuat ponsel pintar terbesar di dunia tersebut. “Kami bertanggung jawab atas kegagalan untuk akhirnya mengidentifikasi dan memverifikasi masalah yang timbul akibat desain dan proses pembuatan baterai,” kata pihak samsung.
Perusahaan tersebut telah menarik sebanyak 2,5 juta ponsel Note 7 sejak September lalu, setelah menerima laporan mereka terlalu panas dan terbakar. Samsung menyalahkan baterai litium dari pemasok. Ponsel baru Note 7 dengan baterai berbeda juga terbakar sehingga Samsung menarik ponsel itu Oktober lalu. Diperkirakan, masalah itu merugikan setidaknya US$5,3 miliar sampai awal 2017. (voaindonesia)