MEDIASULSEL.com – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan tidak tahu menahu terkait bentrokan yang terjadi diluar istana Balla Lompoa. Ia mengatakan tidak mendengar apa-apa, karena semua yang hadir di balla lompoa mengikuti prosesi dengan khidmat, prosesinya berjalan dengan baik dan lancar.
“Oh ada insiden, oh ada suara, kita ndak dengar didalam, kita mengikuti acara dengan khidmat dan semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar,” katanya saat di temui awak media setelah prosesi, Senin (12/9/2016)
Adnan menambahkan soal insiden pelemparan di Balla Lompoa, ia menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian untuk menegakkan hukum sesuai Undang-undang yang berlaku.
“Soal insiden pelemparan kita berharap dan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian dan menegakkan sesuai dengan tupoksinya dan korban pelemparan akan melapor ke pihak kepolisian,” pungkas Adnan, Bupati Gowa.
Adnan menyampaikan, bahwa prosesi ‘Accera Kalompaong’ dilaksanakan tiap tahunnya oleh Pemkab Gowa. Selaku penyelenggara Dinas Pariwisata sebagai pelaksana Perda LAD, semua prosesi adat dan kebudayaan dilaksanakan oleh pemerintah Gowa.
Kesempatan ini, Adnan meluruskan bahwa tidak ada Perda terkait Raja Gowa, tetapi yang ada Perda No.5 tahun 2016, tentang penataan Lembaga Adat Daerah yang memelihara adat istiadat Kerajaan Gowa, agar tetap dikenal oleh anak cucu kita nanti. (*)