MEDIASULSEL.com – Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Bara-Baraya menggelar aksi di bawah Flyover Makassar, mereka menuntut Presiden Jokowi untuk memberhentikan panglima TNI, dan mengadili Pangdam VII Wirabuana atas pembongkaran paksa yang dilakukan oleh anggotanya.
Aksi tersebut menyikapi pengosongan paksa yang dilakukan Kodam VII/Wirabuana beberapa waktu lalu. Peserta aksi meminta agar lahan dan juga rumah yang mereka tempat agar di kembalikan.
Salah satu peserta unjuk rasa, Betel mengatakan, Kodam sudah menginjak injak hak warga Bara-Baraya, warga menuntut mengembalikan rumah yang telah dihancurkan aparat secara paksa dilakukan untuk mengosongkan rumah warga.
“Saya sangat menyayangkan tindakan TNI terhadap warga. Padahal masih dalam status proses di pengadilan, kenapa malah di bongkar dan kemudian saya meminta jangan memutar balikkan fakta, bahwa warga dengan rela mengosongkan rumahnya justru TNI mengosongkan rumah warga dengan alat berat dan warga sekarang bingung tinggal di mana,” katanya, Senin (19/12/2016).
Ia juga menjelaskan bahwa ada korban dalam pembongkaran paksa tersebut, salah satu warga terkejut saat mengetahui adanya pembongkaran secara tiba-tiba.
“TNI juga harus bertanggung jawab akibat pembongkaran yang di lakukan nya secara tiba tiba, salah satu warga kaget dan meninggal dunia,” jelasnya.
Warga menilai aksi pengusiran karena alasan tanah yang dipinjam oleh negara itu sangat tidak masuk akal, puluhan tahun tanah tersebut sudah di tempat oleh warga, dan pangdam mengusir warga tanpa ada putusan pengadilan. (aks)