FILM – Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), yang berada di Kota Batu, Malang memang ladangnya inspirasi dan motivasi, khususnya bagi milenial.
Tak hanya menyediakan pendidikan gratis bagi siswa-siswi dari kalangan miskin, peraih Kick Andy Heroes 2018 ini, mengajak dan mengajar seluruh siswanya untuk memutus rantai kemiskinan secara sistematis dengan menjadikan mereka entrepreneur muda yang sukses di berbagai bidang.
Kini, kisah siswa-siswi ini diangkat ke layar perak dengan judul ANAK GARUDA sebagai film perdana yang diproduksi Butterfly Pictures, salah satu unit usaha yang dikelola langsung oleh siswa-siswi dan alumni sekolah gratis bagi kalangan miskin ini.
Kisah-kisah di Sekolah SPI adalah kisah-kisah tentang perjuangan tak kenal menyerah, serta sinergi mengatasi perbedaan untuk maju bersama.
Film yang terinspirasi kisah nyata perjuangan para pahlawan milenial ini diangkat ke layar lebar melalui tangan dingin penulis Alim Sudio dan besutan sutradara Faozan Rizal dan Verdi Solaiman.
Sederet nama bintang muda yang tengah bersinar pun diminta memerankan tujuh tokoh nyata ini. Tissa Biani akan berperan sebagai Sayidah, Violla Georgie sebagai Yohana, Ajil Ditto sebagai Robet, Clairine Clay sebagai Olfa, Geraldy Kreckhoff sebagai Wayan, Rania Putrisari sebagai Sheren,
Rebecca Klopper sebagai Dila dan Kiki Narendra yang berperan sebagai Koh Jul, atau Julianto Eka Putra, serta sederet nama populer lainnya seperti Rizky Mocil, Fatih Unru, Jenny Zhang dan Krisjiana Baharudin.
Pengambilan gambar berlangsung di Kota Batu Malang dan beberapa kota di Eropa sesuai kisah aslinya.
Film ini bisa dinikmati mulai 16 Januari 2020 di bioskop seluruh Indonesia. Selain sebagai co-sutradara, aktor watak papan atas Verdi Solaiman juga bertindak sebagai produser film ini.
Ditemui saat Press Screening dan Gala Premiere film ANAK GARUDA, Verdi Solaiman produser dan co-sutradara ANAK GARUDA menyatakan dirinya terinspirasi kisah perjuangan yang ada di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI).
“Aslinya, saya ini memang sangat terkesan dengan siswa-siswi SPI ini. Tak cuma sanggup mengatasi hambatan pribadi yang rumit, seperti self-esteem dan percaya diri,” kata Verdi Solaiman.
Mereka semua serius mengasah skill agar bisa jadi usahawan muda yang sukses, lalu mereka juga mampu membentuk tim kerja yang efisien dan valuable.
Berbagai tempaan ini yang menjadikan mereka pribadi-pribadi yang berintegritas tinggi, padahal masih sangat muda.