Advertisement - Scroll ke atas
  • Ramadan Mubarak 1446H (Mediasulsel.com)
  • Pemkab Sidrap
  • Pemkab Sidrap
  • Pemkab Maros
  • Universitas Dipa Makassar
  • Media Sulsel
Makassar

Anggota Komisi D DPRD Temukan Variasi Biaya Kelengkapan Sekolah di Makassar

1017
×

Anggota Komisi D DPRD Temukan Variasi Biaya Kelengkapan Sekolah di Makassar

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi D DPRD Temukan Variasi Biaya Kelengkapan Sekolah di Makassar
Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Ray Suryadi Arsyad, melaporkan hasil inspeksi mendadak (sidak) pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sejumlah sekolah di Kota Makassar, yang dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2024.
  • Pemprov Sulsel
  • Pascasarjana Undipa Makassar
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

MAKASSAR—Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Ray Suryadi Arsyad, melaporkan hasil inspeksi mendadak (sidak) pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sejumlah sekolah di Kota Makassar, yang dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2024. Sidak ini bertujuan memastikan bahwa proses PPDB berjalan lancar tanpa membebani calon siswa dan orang tua.

Kunjungan Komisi D DPRD Makassar difokuskan pada sekolah-sekolah yang memiliki pendaftar tinggi, untuk memastikan biaya kelengkapan sekolah tetap wajar.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Menurut Ray, pendidikan di Makassar sudah bersifat “semi gratis” karena sekitar 80 persen biaya ditanggung oleh pemerintah.

“Kami sudah menggratiskan uang pendaftaran dan uang bulanan melalui postur APBD Kota Makassar,” jelas Ray pada Kamis (11/7/2024).

Dari hasil sidak, ditemukan variasi biaya untuk kelengkapan sekolah, yaitu antara Rp1,1 juta hingga Rp1,9 juta, tergantung pada jumlah dan jenis seragam serta perlengkapan lainnya. Menurut Ray, biaya ini masih dianggap wajar.

“Memang ada pengorbanan yang perlu dilakukan ketika memutuskan untuk sekolah,” tambahnya.

Ray juga mengapresiasi beberapa sekolah yang menawarkan keringanan, seperti opsi cicilan, bagi siswa yang mengalami kesulitan ekonomi.

Di samping itu, Ray mencatat adanya sumbangan sukarela yang diminta oleh beberapa sekolah. Meski bersifat fleksibel dan tidak memaksa, terdapat laporan bahwa jumlah sumbangan tersebut memberatkan bagi sebagian orang tua.

“Kami berharap agar permintaan sumbangan ini tetap dalam batas kewajaran dan tidak menjadi beban, mengingat kondisi ekonomi siswa yang berbeda-beda. Kami terus memantau dan membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan, demi memastikan pendidikan di Makassar semakin terjangkau dan berkualitas,” tutup Ray. (*/4dv)

error: Content is protected !!