PANGKEP—Pendaki laki-laki Fitrah Perdana yang dilaporkan hilang sejak senin kemarin, akhirnya ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia di kawasan Gunung Bulu Sorongan dengan kondisi terjepit di bebatuan.
Jenazah tersebut merupakan alumni IPDN dan kini tercatat sebagai ASN di Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkep, Sulawesi selatan bernama fitrah perdana. Sebelumnya korban dilaporkan melakukan pendakian seorang diri ke Gunung Sorongan, Desa Parenreng, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep pada Jumat (25/8) lalu.
“Tadi kami membagi beberapa group. Dan teman-teman SAR Gabungan telah melakukan penyisiran hari sebelumnya dengan menemukan jejak atau ceceran korban berupa sendal dan baut yang sangat menyengat. Sehingga hari ini pada pukul 9.50 wita korban ditemukan dalam keadaan meninggal, dan jenazah langsung di evakuasi ke rumah sakit yang dikawal langsung oleh polisi dan keluarga korban sendiri,” ungkap Komandan Pos Basarnas Parepare, Dadang Tarkas, Jumat (1/9/2023).
Dalam proses evakuasi tersebut, Tim SAR Gabungan harus memakan waktu kurang lebih 2 jam setengah untuk menempuh perjalanan yang cukup ekstrim dan berbahaya ini.
“Perjalanan membutukan waktu kurang lebih 2 jam setengah untuk sampai ke kaki gunung. Dan kendala yang kami hadapi selama operasi SAR ini, memang kondisi saat ini sangat curam, dan batu terlepas dan cukup tebing juga. Di daerah sini juga memang cuaca sangat ekstrem dan sangat panas, sehingga itu menyulitkan rekan-rekan SAR Gabungan untuk melakukan pencarian dan evakuasi,” jelasnya.
Sementara Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau mengatakan bahwa korban bernama Fitrah Perdana merupakan alumni IPDN dan kini tercatat sebagai ASN di Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkep.
“Korban Fitrah ini adalah salah satu staf Pemerintahan di Kabupaten Pangkep, meski beliau masih kurang lebih dua tahun sampai tiga tahun di Kabupaten Pangkep, dan salah satu anak IPDN dan memang kami tempatkan di bagian pemerintahan,” katanya.
Yusran menambahkan, bahwa semasa hidupnya, beliau ini berkompeten dalam menjalankan kegiatannya masing-masing.
“Apapun tugas yang disampaikan, seperti kegiatan kemarin beliau mengambil tugas, bagaimana kegiatan-kegiatan kerjasama antara pemerintah kabupaten Pangkep dengan Universitas Hasanuddin di pulau Camba-cambang dalam hal ‘Distanatalis’ yang kita laksanakan berjalan lancar di pulau Camba-cambang,” tambahnya.
Secara pribadi, Bupat Pangkep juga menyampaikan para Pendaki Gunung yang ingin mendaki, agar kiranya ber kordinasi dengan orang tua disini terkait kondisi cuaca saat melakukan pendakian.
“Tidak ada salahnya ajak teman masing-masing, dan jangan lupa lihat kondisi cuaca. Karena kita tau sekarang cuaca tidak menentu dan waktu yang baik, dan tidak ada salahnya jika kordinasi dengan orang tua disini terkait kondisi saat melakukan pendakian,” jelasnya.
Seorang pendaki tersebut merupakan alumni IPDN dan kini tercatat sebagai ASN di sekretariat daerah. Korban dilaporkan melakukan pendakian seorang diri ke Gunung Sorongan, Desa Parenreng, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep pada Jumat (25/8) lalu.
Saat melakukan pendakian, korban sempat memarkir motornya di rumah warga bernama Anwar sebelum naik mendaki gunung sendiria. Warga sempat bertanya kepada korban apakah dia tak takut mendaki seorang diri.
Saat mendaki, Anwar saksi mata mengaku Fitrah hanya mendaki sendiri dan tak membawa alat yang lengkap. Hanya bermodal tas selempang kecil.
“Kalau warga yang melapor memang ndak siap mendaki untuk bermalam itu. Dia hanya bawa tas kecil saja,” bebernya.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Pangkep melakukan penyerahan jenazah ke keluarga korban untuk disemayamkan di kampung halamannya di kabupaten Bone, setelah dilakukan Indentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pangkep di kamar jenazah Rumah Sakit Batara siang ini. (*/4dv)