MEDIASULSEL.com – Meski aksi bela Islam III yang rencananya akan digelar juga di Makassar pada Jum’at 2 Desember 2016 telah disepakati sebagai aksi super damai. Namun Aparat kepolisian tidak mau kecolongan dan sebagai bentuk kepeduliannya sebagai bagian warga Negara Indonesia, tetap akan melakukan penjagaan disejumlah titik vital yang ada di Kota Makassar.
Bahkan, menurut Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Frans Barung Mangera, meki belum memperoleh data berapa jumlah calon peserta aksi yang akan digelar oleh sejumlah Ormas Islam yang ada di Sulsel itu, namun guna menjaga pelaksanaan aksi, aparat kepolisian akan menurunkan personil gabungan sebanyak 3.363 personil guna mengamankan obyek-obyek vital yang tersebar disejumlah titik di Kota Makassar.
“Rencananya kami akan menurunkan kekuatan 3.363 personel gabungan TNI/Polri. 3.363 personel ini akan disiagakan di tujuh titik objek vital di wilayah Kota Makassar,” katanya kepada wartawan, Selasa (29/11/2016).
Ribuan personil Tni/Polri itu, menurut Frans Barung akan disebar disejumlah obyek vital seperti Jembatan Layang Makassar, Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Bandar Udara Sultan Hasanuddin, perbatasan kabupaten-kota, kantor Balai Kota Makassar, kantor Gubernur Sulses, Monumen Mandala, Pusat Perekonomian jalan Sumbo Opu dan Kantor Polrestabes Makassar.
Lebih lanjut Fans Barung menegaskan, seluruh personil yang ditugaskan dalam pengamanan aksi super damai ini tidak dipersenjatai, kecuali personil yang bertugas di pusat perekonomian seperti di jalan Somba Opu tempat perdagangan emas berdekatan dengan lokasi doa bersama di Anjungan Losari.
Selain itu, menurut Kabid Humas Polda Sulsel yang akan segera pindah tugas ke Polda Jatim itu, sebagai bentuk kepedulian bahwa Polri bagian dari masyarakat dan warga negara yang juga peduli akan kondisi bangsa saat ini, Polri juga akan menurunkan ratusan Polisi Santri, yang akan terlibat langsung dalam doa bersama dengan ribuan Jemaah di lokasi zikir akbar. (464YS)