MAKASSAR—Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) menyalurkan 28,63 Ton Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi (CPP).
Kepala Dinas Ketapang Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad mengatakan, 28,63 Ton CPP diserahkan ke daerah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
“Dari 28,63 ton, kami salurkan ke Kabupaten Luwu sebanyak 10 Ton, Sidrap 10 Ton, Enrekang 8 Ton dan Kabupaten Tana Toraja sebanyak 630 Kg,” kata Andi Arsjad, Selasa (7/5/2024).
Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel ini menjelaskan bahwa sampai hari ini CPP yang telah disaluran mencapai sebanyak 28,63 Ton dari 140 Ton Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi Sulsel
“Penyaluran bantuan dan tanggap darurat ini dilakukan pada Kabupaten terdampak bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor. Tercatat sampai hari ini CPP telah disaluran sebanyak 28,63 Ton dari 140 Ton Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi yang memang salah satu pemanfaatan cadangan pangan ini diperuntukan untuk penanganan bencana alam tanggap darurat untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak,” jelasnya.
Lebih jauh Andi Muhammad Arsjad berharap CPP yang disalurkan dapat menanggulangi kekurangan pangan, gejolak harga pangan, bencana alam, bencana sosial dan keadaan darurat lainnya.
“Diharapkan pemerintah daerah yang terdampak bencana untuk segera memperpanjang status tanggap darurat bencana untuk berkoordinasi dengan instansi terkait dalam penyaluran bantuan pangan ini. Kepada Pemerintah Daerah diharapkan bila terjadi bencana apapun yang mengakibatkan gangguan dari pasokan pangan, agar menetapkan status darurat bencananya segera dan dapat menghubungi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten, Provinsi dan Pusat,” pungkasnya.
Sementara Sekretaris Dinas Ketapang Sulsel Kemal Redindo Syahrul Putra mengatakan penyaluran cadangan pangan sebagai bagian dalam penanggulangan bencana.
“Ini dalam rangka penanggulangan bencana di 6 Kabupaten, khususnya di Kabupaten Luwu, Enrekang, Wajo, Sidrap dan Sinjai yang memang dalam penanganan bersifat bantuan pangan yang menjadi Cadangan Pangan Provinsi. Jadi kalau kita bicara cadangan pangan, ada cadangan pangan pusat, provinsj dan kabupaten kota dan Khususnya Cadangan Pangan Provinsi,” jelas Kemal Redindo.
Lebih lanjut menurut Sekdis Ketapang Sulsel, bantuan pangan yang disalurkan berupa beras yang sudah keluar tanggap daruratnya, sesuai perintah Pj Gubernur Sulsel untuk Kabupaten Luwu, Toraja dan Sidrap.
“Dasar pembagian itu sesuai tingkat kebutuhan masyarakat dan berapa lama masa tanggap darurat, seperti Luwu bisa sampai 30 hari ke depan, Wajo 14 hari dan Toraja,” tuturnya.
Ia mengaku bantuan pangan ini merupalan bentuk perhatian Pj Gubernur Sulsel dan Pj Sekda dan Kadis Ketapang Sulsel untu memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
“Tujuan penyaluran bantuan pangan ini adalah salah satu pertolongan pertama yang terkena dampak dan ini betul-betul bentuk perhatian Bapak Pj Gubernur, Pj Sekda dan Pak Kadis dan melihat cadangan pangan yang ada cuma 140 ton bisa saja digunakan sampai habis,” ungkap Kemal.
Selain itu dijelaskan Kemal, bahwa akan juga segera dikirimkan bantuan dari Badan Pangan Nasional.
“Kita tentu kolaborasi, karena ada juga bantuan dari Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Republik Indonesia dan kami perpanjangan tangan dari Badan Pangan Nasional sebentar lagi akan memberikan bantuan yang non-beras, karena cadangan beras dari provinsi Sudah turun. Bantuan Badan Pangan Nasional berupa ikan, selimut, mungkin hari ini bantuan Badan Pangan sampai di Makassar, besoknya kita sudah turun distribusikan,” tutupnya. (*/4dv)