MEDIASULSEL.com – Miris, Warga Dusun Palanjong Desa Tombolo, Kecamatan Gantarang Keke, Kabupaten Bantaeng, belum mendapatkan aliran listrik sejak tahun 3 tahun lalu. Mereka mengaku telah menyetor puluhan juta rupiah sejak 2013, tapi sampai sekarang tempat mereka masih gelap gulita.
Menurut Fahmi, salah seorang warga, mereka sudah mengumpulkan uang sekitar Rp83 juta dan menyetorkan kepada seseorang yang mengaku pegawai PLN Kabupaten Bantaeng berinisial HT. Ia bekerja sama dengan SYR yang merupakan pegawai perusahaan rekanan PLN, yang menjanjikan akan segera mengaliri rumah warga dengan listrik.
“Kami sudah menyetor sebanyak Rp83 juta, kalau tidak salah,” kata Fahmi.
Tidak terima dengan penipuan yang dilakukan oknum PLN warga Dusun Palanjong bersama aktivis Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM), mendatangi Kantor PLN Kabupaten Bantaeng untuk menuntut hak warga.
Sementara itu, Adi Phuta Palasa, Panglima Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) yang mendampingi warga menuturkan, kehidupan warga di Dusun Palanjong tak ubahnya seperti di zaman batu. Padahal, ratusan keluarga mendiami dusun tersebut.
“Warga menjalani aktivitas seperti di zaman batu, tak ada listrik,” kata Adi melalui keterangan tertulis, Selasa (25/10/2016).
Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten Bantaeng pilih kasih dengan warga Desa Tombolo dengan desa lainnya. Mereka lebih memilih untuk memberikan lampu pada pohon-pohon yang ada di kota Bantaeng ketimbang desa Tombolo, sangat di sayangkan Pemkab Bantaeng dan PLN ranting Bantaeng tidak memberikan hak warga untuk merasakan fasilitas negara berupa listrik.
“Tidak ada keadilan Di Kota Bantaeng yang begitu terang pada malam hari, pepohonan bersinar terang dan mempercantik kota Namun miris di Desa Tombolo sampai saat ini listrik hanya angan-angan buat mereka,” ujarnya.(Aks/Ald)