MEDIASULSEL.com – Beberapa saat sebelumnya muncul dua kegiatan Musda yang berbeda, kali ini dua OKP, MPI (Mahasiswa Pembangunan Indonesia) dan GPPI (Gabungan Pemuda Pembangunan Indonesia)
yang juga menjadi peserta penuh Musda KNPI Sulsel di Clarion Hotel Makassar pada 14 Desember 2016 lalu, dibawah kepemimpinan Pusat Fahd A. Rafiq, akhirnya angkat bicara.
Setelah mengamati situasi kepemudaan di Sulawesi Selatan dan nasional secara umum, Ilham, selaku ketua MPI Sulsel menyatakan bahwa semua OKP yang berhimpun dalam wadah KNPI harus cerdas untuk melihat secara
legitimasi terkait kepengurusan KNPI yang sah.
Senada dengan itu, Fadhlullah, ketua GPPI Sulsel juga menyatakan hanya akan ikut pada KNPI yang sah dan diakui oleh pemerintah. Berikut pernyataan sikap keduanya, Senin (26/12/2016)
Melihat berbagai dinamika kepemudaan hari ini, baik di kancah daerah Sulsel maupun di kancah nasional, maka kami, Ilham Azhari Said (Ketua Umum MPI Sulsel) bersama Andi Fadhlullah (Ketua Umum GPPI Sulsel) menyatakan:
- Memilih bergabung dengan DPP KNPI yang sah di bawah kepemimpinan pusat Bung Fahd A. Rafiq.
- Kepengurusan kami sah berdasarkan SK Kepengurusan MPI Sulsel yang diterbitkan oleh Pengurus Pusat MPI nomor: Kep/019/DPP MPI/XII/2016, ditandatangani oleh Ketua Umum Pusat Ahmad Fauzan, serta SK
Kepengurusan GPPI Sulsel dengan nomor: SK/020/KPTS/DPP GPPI/2016 yang ditandatangani oleh Presidium Muhammad Akbar. - Menyatakan bahwa kepesertaan yang sah dan legal adalah pada penyelenggaraan MUSDA KNPI yang di laksanakan di Clarion Hotel pada tgl 14 Desember 2016, yang dipimpin oleh ketua terpilih Bung Yasir Mahmud.
- Kepesertaan MPI Sulsel dan GPPI Sulsel pada MUSDA KNPI di Hotel Singgasana dinyatakan tidak berlaku karena kami tidak pernah mengeluarkan surat mandat kepesertaan apalagi menghadiri kegiatan tersebut. (*)