SEHAT—Saat ini, banyak sekali orang yang sudah mulai menyadari akan kesehatan mentalnya. Banyak orang yang sudah mulai peka dan mempelajari akan pentingnya dalam menjaga kesehatan mental.
Ada banyak sekali gangguan kesehatan mental yang terkadang tidak kita sadari. Salah satunya adalah bipolar. Bipolar sendiri biasa dialami oleh kelompok usia 18 hingga 29 tahun. Pada tahun 2017 saja, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa ada sekitar 45 juta orang yang mengalami gangguan bipolar di seluruh dunia.
Bipolar ini sering ditandai dengan adanya perubahan suasana hati secara drastis. Bila Anda merasa sedang mengalami hal ini, ada baiknya untuk chat dokter gratis guna berkonsultasi langsung dengan ahlinya.
Mengapa perlu berkonsultasi? Hal ini dikarenakan gangguan bipolar ini sering kali tidak Anda sadari. Dengan berkonsultasi secara langsung, Anda akan mengetahui secara pasti apakah Anda mengidap gangguan bipolar atau tidak. Selain itu, tidak disarankan juga untuk melakukan self diagnose terhadap gangguan ini.
Nah, melalui artikel berikut ini, akan dijabarkan lebih jelas tentang gangguan bipolar.
Pengertian Bipolar
Gangguan bipolar atau juga disebut dengan mania depresif merupakan gangguan mental yang menyebabkan terjadinya perubahan suasana hati, konsentrasi, dan kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Biasanya, perubahan yang terjadi pada orang pengidap gangguan bipolar ini terjadi secara drastis.
Pengidap bipolar akan merasa sangat gembira dan kemudian secara tiba-tiba akan merasa sangat sedih. Perubahan drastis yang terjadi pada suasana hati ini tak jarang juga dapat mengganggu aktivitas maupun kemampuan berpikir.
Kondisi ini, sayangnya tidak dapat disembuhkan. Anda hanya akan menjalani terapi maupun pengobatan guna mengelola gejala bipolar dengan baik.
Penyebab Bipolar
Bipolar terjadi akibat terjadinya ketidakseimbangan dari neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi pada otak. Beberapa juga menyampaikan bahwa kondisi ini diturunkan melalui genetika.
Selain dari faktor internal, ada juga penyebab eksternal yang bisa membuat seseorang menderita bipolar, seperti:
● Memiliki pengalaman traumatik
● Kecanduan obat-obatan terlarang atau minuman beralkohol
● Merasakan stres tingkat tinggi
Gejala Bipolar
Gejala bipolar akan merasakan perasaan emosional yang hebat. Perasaan tersebut dirasakan pada suatu periode tertentu yang juga dikenal dengan “episode mood”. Pada setiap periodenya, akan terjadi perubahan suasana hati yang sangat drastis.
Terdapat dua fase atau periode pada gangguan bipolar ini yaitu, mania (naik) dan depresi (turun). Pada saat sedang berada di fase mania, pengidap bipolar akan merasa sangat bersemangat dan enerjik. Namun, pada saat fase depresi, pengidap bipolar akan merasa sangat sedih dan lesu.
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai episode mood:
1. Fase mania
Gejala yang biasanya timbul pada saat fase mania, yaitu:
- Kehilangan nafsu makan
- Tidak ingin tidur
- Merasa gelisah
- Sangat bersemangat, lebih sensitif, dan senang
- Berbicara lebih cepat tentang hal-hal yang berbeda
- Memiliki pemikiran dapat melakukan banyak hal dalam satu waktu
- Melakukan beberapa hal berisiko, seperti makan dan minum secara berlebihan, dan lain-lain
- Merasa sangat berbakat, kuat, maupun merasa sangat penting
2. Fase Depresi
Sedangkan pada saat fase depresi, pengidap bipolar akan menunjukkan gejala, seperti:
- Peningkatan nafsu makan hingga penambahan berat badan
- Sulit berkonsentrasi dan sulit mengambil keputusan
- Merasa sangat sedih, hampa, dan putus asa
- Merasa gelisah
- Sulit untuk tidur atau bahkan terlalu banyak tidur
- Merasa tidak bisa melakukan beberapa hal, termasuk hal-hal sederhana
- Tidak minat untuk melakukan berbagai aktivitas
Dari beberapa gejala tersebut, ada beberapa pengidap yang mengalami fase normal di tengah-tengah fase mania maupun depresi. Namun, ada juga beberapa orang yang mengalami pergantian fase secara cepat dari mania ke depresi dan sebaliknya.
Tak jarang, ada pula pengidap yang mengalami fase mania dan depresi secara bersamaan. Hal ini dinamakan sebagai fase campuran.
Cara mengatasinya
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, gangguan bipolar merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan seumur hidup. Gejala yang datang pun bisa kembali dirasakan sewaktu-waktu.
Namun, bukan berarti Anda tidak perlu melakukan apapun. Biasanya akan dilakukan perawatan jangka panjang untuk mengelola gejala yang seringkali timbul akibat gangguan ini. Berikut ini beberapa perawatan yang biasanya akan dilakukan oleh dokter:
● Psikoterapi
Psikoterapi atau terapi bicara bisa menjadi salah satu bagian dari tahap perawatan pengidap bipolar. Dalam perawatan ini, pengidap akan dibantu dalam mengidentifikasi dan mengubah emosi, perilaku, dan pikiran yang sering menganggu.
Perawatan ini tidak hanya sebagai metode perawatan saja, namun juga sebagai wadah untuk memberikan dukungan, pendidikan, dan bimbingan para pengidap bipolar. Bahkan, keluarga dari pengidap bipolar juga turut diberikan edukasi.
● Obat-obatan
Obat-obatan akan direkomendasikan oleh dokter bila ada kondisi tertentu yang membutuhkan obat. Biasanya obat ini diberikan untuk menstabilkan suasana hati dan memudahkan pengidap untuk tidur.
Tidak dianjurkan untuk menghentikan pengobatan ini tanpa berkonsultasi dengan dokter sebelumnya. Penghentian ini dapat menyebabkan gejala bipolar semakin memburuk.
● Electroconvulsive Therapy (ECT)
ECT ini merupakan prosedur yang digunakan untuk menstimulasi otak bagi pengidap bipolar yang cukup parah. Prosedur ini diperlukan untuk mengobati fase depresi dan mania yang cukup parah dan tidak dapat diatasi dengan pengobatan lain.
● Transcranial magnetic stimulation (TMS)
Prosedur ini masih terbilang baru untuk pengobatan gangguan bipolar. Beberapa penelitan menyebutkan bahwa TMS dapat bermanfaat bagi pengidap dengan berbagai subtipe depresi. Namun, pengobatan ini masih perlu dilakukan penelitian lebih dalam lagi.
Itulah beberapa penjelasan mengenai gangguan bipolar. Jika Anda merasakan gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya lakukan konsultasi dengan psikolog terlebih dahulu dan hindari self diagnose. (4d/464ys)