GOWA – Bahasa inggris merupakan bahasa yang populer saat ini, bagaimana tidak karena bahasa ini telah menjadi bahasa internasional. Sehingga tidak lah heran jika kebanyakan masyarakat juga ikut mempelajarinya.
Oleh karenanya, jasa bimbingan belajar bahasa inggris pun telah banyak dibuka saat ini baik secara virtual (online) maupun non virtual (tatap muka langsung).
Untuk melanjutkan studi ketingkat magister maupun doktoral untuk program beasiswa, skor TOEFL maupun IELTS telah menjadi standar dalam persyaratan administrasi.
Maka dari itu, bahasa inggris merupakan suatu hal kewajiban bagi pelajar yang ingin suskses dalam studinya.
Mata pelajaran bahasa inggris telah disisipkan semenjak SMP hingga perguruan tinggi. Akan tetapi, fakta di lapangan masih banyak yang belum fasih dalam berbahasa inggris. Hal ini dikarenakan lingkungan yang ada disekitarnya tidak mendukung untuk latihan berbahasa inggris.
Oleh karena itu, Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah Cabang Lempangang, Kec. Bajeng, Kabupaten Gowa Sulsel, berinisiatif untuk ingin membuat perkampungan yang berbahasa inggris dengan nuansa Islami.
Sebagai tindak lanjut dari itu, maka IPM Lempangang membuka kelas bimbingan belajar bahasa inggris yang dibuka secara gratis.
Hal ini bertujuan agar pelajar ataupun masyarakat setempat berminat untuk ingin bergabung. Hal ini sesuai dengan pernyataan ketua umum IPM Cabang Lempangang saat tim mewawancarainya.
“yah, ini merupakan langkah awal kami dimana menggratiskan pembelajarannya. Karena mengingat masyarakat yang ada disekitar sini itu masih menyukai hal-hal yang gratis dan sangat anti dengan pembayaran”
“Oleh sebabnya agar impian kami untuk mewujudkan perkampungan inggris bernuansa islami, yah tidak ada jalan lain selain cara itu tadi, yakni menggratiskan pembelajarannya,” ungkap Ikhwan Darmawan ketua umum IPM Cabang Lempangang ini.
Harapan besar dari program ini adalah terbentuknya pelajar-pelajar yang berdedikasi tinggi yang dapat bersaing dengan masyarakat internasional yang berasal dari perkampungan dan terkhusus dari desa binaannya ini.
“Yah, sekarang kan sudah banyak tuh yang go abroad gitu, oleh karenanya saya sangat berharap ada sosok nantinya yang juga bisa bersaing secara internasional dari output program ini,” tambahnya. [*]