Advertisement - Scroll ke atas
  • Bapenda Makassar
  • Selama Tahun Baru 2025
  • Universitas Diponegoro
  • Media Sulsel
News

Ikut Aksi Damai 212, Ratusan Warga Ciamis Jalan Kaki ke Jakarta

651
×

Ikut Aksi Damai 212, Ratusan Warga Ciamis Jalan Kaki ke Jakarta

Sebarkan artikel ini
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

MEDIASULSEL.com – Jelang aksi damai 212, para peserta aksi 2 Desember 2016 yang berjalan kaki dari kota asalnya di Ciamis, Jawa Barat, melanjutkan perjalanan dari Bandung ke Jakarta Kamis pagi (1/12/2016).

Ratusan orang ini disambut warga Kota Bandung yang telah berbaris di sepanjang jalan yang dilalui para peserta aksi. Beberapa warga bahkan menyediakan makanan dan minuman yang diletakkan di pinggir jalan, untuk para peserta aksi damai tersebut, yang yakin dapat sampai ke Jakarta dan bergabung bersama ratusan ribu orang lainnya untuk melakukan aksi damai di Lapangan Monas, Jumat 2 Desember 2016.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Aksi tersebut merupakan untuk memprotes Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang dituduh menistakan agama Islam karena ucapannya yang merujuk pada Al-Quran, khususnya Surat Al-Maidah ayat 51 terkait pemimpin non-Muslim.

Para peserta yang berjalan kaki itu memasuki Bandung Rabu sore (30/11). Di Bandung, mereka menginap semalam di beberapa lokasi yang disediakan pemerintah provinsi Jawa Barat.

Selain dari Ciamis, para peserta aksi juga berasal dari Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung. Mereka ikut bergabung saat rombongan asal Ciamis melintasi daerah mereka.

Beberapa peserta dalam rombongan ini mengatakan yakin akan sampai ke Jakarta Jumat besok. “Dengan keyakinan kita, tekad kita yang sudah bulat, kami akan tetap melajutkan perjalanan sampai ke Jakarta. Kami hanya menuntut keadilan dari pemerintah. Itu saja,” ujar seorang pria bernama Ahmad.

Salah seorang peserta, Agus Mulyana, mengatakan ia akan jalan terus. “Karena pada prinsipnya kita harus sampai di aksi 212 di Monas. Tuntutan kita jelas. Tangkap, adili, dan penjarakan Ahok sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini. Jangan coba-coba menuduh orang Islam yang menyuarakan suara hatinya didasari keimanan dan ketakwaan disebut makar. Sama sekali tidak. Ini adalah aksi bela Islam.”

Selain itu, Ani, seorang warga yang ikut menyediakan makanan bagi para peserta aksi ini mengatakan, ia merasa terharu dengan perjuangan yang dilakukan orang-orang tersebut.

”Semoga Allah melindungi mereka, karena mereka tahu betul apa yang mereka perjuangkan. Saya nggak bisa memberi sesuatu yang lebih, hanya bisa mendoakan, semoga perjuangan yang mereka lakukan senantiasa diridhoi Allah dan mendapatkan hasil seperti apa yang mereka inginkan. Kalau saya mampu, saya juga ingin seperti mereka. Tapi dengan kemampuan yang terbatas, hanya ini yang bisa saya lakukan. Makanan ini nggak seberapalah,” ujarnya. (voaindonesia)

error: Content is protected !!