JENEPONTO—Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Turatea (PP KKT) menggelar dialog publik bersama Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati Jeneponto, di Cafe Lino Jalan Lingkar, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Rabu (1/5/2024).
Dalam dialog yang diadakan PP KKT Jeneponto dihadiri oleh Bacabup dan Bacawabup Jeneponto seperti Samsuddin Karlos, Syafruddin Nurdin, Muh. Islam Iskandar, Efendi Al-Qadri Mulyadi. Hadir langsung Ketua Umum PP KKT, H. Alimuddin pemilik Yayasan Mega Rezky Makassar, dan tokoh masyarakat Kabupaten Jeneponto, Prof Bahakingrama.
Dialog dipandu oleh moderator sekaligus penanggung jawab kegiatan, seorang akademisi yang juga mantan Ketua KPU Jeneponto, Baharuddin Hafid dosen tetap Yayasan Mega Rezky Makassar.
Dialog mengangkat tema “menyerap gagasan para Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Jeneponto” dihadiri pula peserta dialog dari tokoh politik, tokoh masyarakat,.tokoh pemuda, dan media.
Sementara, penanggung jawab kegiatan dialog, Baharuddin Hafid mengatakan, dialog ini bertujuan untuk menggali ide, gagasan, dan pikiran bakal calon kedepannya.
“Kegiatan ini untuk menggali ide, gagasan, dan pikiran Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Jeneponto,” kata Baharuddin Hafid.
“Kenapa PP KKT mengadakan dialog ini karena kita mau masyarakat mendapatkan pencerahan untuk memilih pemimpinnya, tidak hanya disuguhkan inilah calonnya tetapi apa visi misinya akan gagasan besarnya untuk membangun Jeneponto kedepannya,” ungkapnya.
Lanjutnya, inilah sehingga PP KKT menggelar dialog bersama Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Jeneponto periode 2024-2029.
“Sehingga PP KKT berkewajiban mengadakan kegiatan ini sembari menghadirkan masyarakat untuk melihat sosok bakal calonnya. Di sinilah tidak ada jarak dan tidak ada penyesalan untuk memilih pemimpinnya kedepan, itu yang paling penting,” jelasnya.
“Karena ini langkah awal, berikutnya PP KKT akan mengadakan debat calon dan itu kita akan berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu,” tuturnya.
“PP KKT itu netral dan betul menyuguhkan satu gagasan, satu kegiatan yang masyarakat akan mengaksesnya, tidak ada kecenderungan bahwa kita di calon A atau calon B. Tapi, betul-betul untuk Jeneponto yang lebih baik untuk pembangunan,” tandasnya. (*)