OPINI—Kehidupan manusia tidak lepas dari interaksi dari manusia yang satu dan lainnya artinya manusia adalah makhluk sosial. Anak kecil jika diambil mainan kesukaannya sementara ia sedang asyik apakah dia akan tidak nangis dan marah? tentu ia langsung memperlihatkan aksi ketidak sukaannya karena ia sedang diusik baik itu marah, menangis atau malah terdiam namun dalam hatinya tidak suka. Begitulah manusia ada aksi reaksi seperti pelajaran fisika.
Manusia tumbuh dan berkembang teriring usianya yang makin tua dan dewasa artinya ia mampu kontrol atas reaksi ketika dihadapkan pada sebuah peristiwa didalam kehidupannya. Artinya hal kebaikan atau keburukan bisa berubah nilainya tergantung nilai sudut pandang manusia tersebut.
Membahas islamophobia berarti ada dua kata didalamnya yaitu islam dan phobia. Islam adalah keyakinan beragama yang meyakini Allah SWT adalah Tuhan dan Nabi Muhammad SAW adalah utusanNya penutup para Nabi dan Rasul. Sedangkan phobia adalah perasaan takut berlebihan yang terjadi pada seseorang terhadap situasi atau objek tertentu. Artinya islamophobia merupakan takut atas ajaran islam atau bahkan benci.
Hari ini ummat muslim sedunia sedang berduka sedalam-dalamnya dan marah terhadap pembantaian oleh zionis yang terjadi di tanah Palestina.
Namun faktanya Islamopobia di Inggris meningkat tiga kali lipat. Hal ini disampaikan berdasarkan laporan Tell MAMA, sebuah kelompok pemantau. Laporan tersebut mencatat 2.010 kasus serupa dalam empat bulan sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu konflik.
Ini adalah jumlah kasus terbesar yang tercatat dalam periode empat bulan, kata sebuah pernyataan dari organisasi tersebut. Angka terbaru tersebut naik dari 600 insiden pada periode yang sama pada 2022-2023 atau meningkat sebesar 335 persen.
“Kami sangat prihatin dengan dampak perang Israel dan Gaza terhadap kejahatan rasial dan kohesi sosial di Inggris,” kata Direktur Tell MAMA Iman Atta. (Republika, 03-03-2024).
Jika ditarik ulur waktu kebelakang maka tepatnya pada 7 Oktober 2023 HAMAS melancarkan serangan ke Israel sebagai balasan atas kekerasan Israel yang menewaskan sekitar 800 orang di Gaza sejak 2008. Setidaknya 1.200 penduduk Israel tewas dan 250 orang disandera.
Israel membalas dengan melakukan pengeboman dari udara dan serangan darat. Dan hingga kini korban makin meningkat baik bayi, anak-anak, wanita, dan warga sipil lainnya. Peperangan sejatinya tidak terjadi seperti ini maka akan merusak nilai-nilai kemanusian.
Mana ada hati yang tega membunuh anak-anak tak berdosa, ibu-ibu yang tak berdaya, serta penduduk sipil yang tak punya kekuatan dalam perang. Maka mutlak hal ini merupakan kekejaman.
Sementara itu, penjabat Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan bahwa wanita Palestina mengalami hari-hari paling kelam dalam sejarah perjalanan bangsa tersebut. Itu terjadi pada saat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional 8 Maret. Sekitar 9.000 wanita Palestina syahid, 60 ribu ibu hamil alami malanutrisi.
Disisi lain anti-Muslim di Eropa naik dampak dari penjajahan Israel terhadap Palestina. Padahal sudah jelas ada ketidak adilan yang terjadi. Hal ini hanya karena melihat sepihak. Untuk menangani hal tersebut, Lalisse menekankan pentingnya mendokumentasikan kasus-kasus serangan kebencian yang terjadi dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah tindak kebencian.
“Tidak ada hierarki antara jenis-jenis rasisme dan diskriminasi yang terjadi. Antisemitisme dan kebencian anti-Muslim sejauh ini telah ditangani bersamaan pada rencana aksi Komisi Uni Eropa tahun 2020-2025,” ucapnya. (Antaranews, 09-03-2024).
Harusnya manusia dunia sadar dengan logika sederhana bahwa zionis Yahudi adalah pendatang yang mencoba merebut tanah suci Palestina. Kita tidak bisa pungkuri merekalah yang memulai semuanya namun taggal 7 Oktober dikambing hitamkan sungguh miris.
Apalagi baru-baru ini terjadi pemberian bantuan yang membuat masyarakat berkumpul dalam satu titik bantuan tersebut yang disalurkan Setidaknya 112 warga sipil Palestina dilaporkan tewas setelah tentara Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga yang sedang berupaya mendapatkan bantuan di Gaza utara, pada Kamis (29/02). (BBC, 09-03-2024)
Fakta apalagi yang harus diperlihatkan kepada masyarakat dunia bahwa yang terjadi di Palestina bukanlah konflik semata melainkan genosida besar-besaran. Bahkan PBB tidak bisa melakukan apa-apa selain kecaman dan melakukan polling suara terbanyak untuk membela warga Gaza tapi tak ada titik temu.
Hikmah
Walaupun angka Islamophobia di Eropa meningat dan negara-negara mayorotas non-Muslim juga. Namun, ini juga selurus dengan orang-orang yang menyurakan nilai kemanusiaan bahwa ada ketidak adilan terjadi sebagai manusia dan harus hak-haknya dipenuhi bahwah yang terjadi bukanlah konflik melainkan genosida. Berangkat dari ini, naiknya angka orang masuk Islam (mualaf) pun mulai bertambah.
Solusi
Umat manusia sedunia diperlihatkan fakta bahwa yang terjadi di Palestina bukanlah sebuah dongeng. Namun ini nyata terjadi harus ada sumbangsih suara sebagai bentuk pembelaan. Tidak harus jadi muslim untuk meneriakkan bahwa yang terjadi di sana adalah genosida.
Umat Islam dunia harus sadar bahwa ikatan persaudaraan (ukhuwah) Islam atas dasar akidah. Sehingga yang terjadi di Gaza Palestina adalah pukulan telak bagi muslim sedunia. Maka yang harus dilakukan tetap menuntut ilmu agama yang hukumnya fardhu ‘ain, mendakwahkan Islam secara menyeluruh, serta jangan pernah berhenti untuk mendo’akan saudara kita disana.
Demikian pun jika mungkin tidak menggunakan produk yang pro Zionis Israel minimal sebagai bentuk pembelaan kita. Serta menyisihkan bantuan materi berapapun nilainya. Dan sejatinya didalam sejarah kejayaan Islam, kekuatan kaum Muslimin akan nampak ketika bersatu dalam satu kepemimpinan.
Satu komando yang akan mengarahkan perjuangan seluruh umat Muslim sedunia. Yang mampu menggerakkan seluruh kekuatan militer untuk melawan penjajahan terhadap Palestina.
Pengerahan kekuatan ini tentunya dengan menggunakan adab dan tidak semena-mena. Tetapi semata untuk meninggikan kemuliaan umat Islam dan menghilangkan penjajahan di muka bumi. Karena sejatinya Islam akan membawa kerahmatan bagi seluruh alam. Wallahu a’lam bishawab. (*)
Penulis:
Arlita Maharani
(Penggiat Dakwah Komunitas Remaja)
***
Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.