MAKASSAR—Pengembangan Pelabuhan Pattiro Bajo Kabupaten Bone menjadi prioritas pemerintah provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun ini.
Kadishub Sulsel Andi Erwin Terwo menuturkan, pemprov akan membuka akses disana. Karena dianggap sebagai wilayah yang paling menjanjikan.
“Disitu memang sangat menjanjikan. Luar biasa kalau itu diolah dengan baik. Kenapa jatuh di Datu Pattiro karena strategis,” kata Andi Erwin belum lama ini.
Diketahui, ada sembilan Pelabuhan Pengumpan Regional yang sebelumnya merupakan wewenang Kementerian Perhubungan Laut (Hubla) kini telah dimiliki Pemprov Sulsel.
Sembilan Pelabuhan Pengumpan Regional itu diantaranya Maccini Baji, Pelabuhan Pengumpan Regional Galesong /Takalar, Pelabuhan Pengumpan Regional Siwa/ Bangsalae, Pelabuhan Pengumpan Regional Bantaeng, Pelabuhan Pengumpan Regional Jampea, Pelabuhan Pengumpan Regional Awerange, Pelabuhan Pengumpan Regional Pattirobajo, Pelabuhan Pengumpan Regional Jeneponto, dan Pelabuhan Pengumpan Regional Malili.
Pengembangan Pelabuhan Pattiro Bajo sesuai arahan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin untuk mengembalikan kejayaan Pelabuhan di Bone.
Pihaknya pun telah melakukan survei untuk mengetahui kondisi dermaga apakah kuat untuk sekian ton. Pemprov Sulsel pun telah berkoordinasi dengan PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP).
“Kami sudah survei. Kemarin juga sudah melakukan koordinasi dengan Pelindo. Sangat merespon, sangat luar biasa. Bone pernah menjadi pelabuhan terbesar pada zamannya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pelabuhan Ujung Pandang Regional Takalar, Eddy Sudianto menyampaikan, Gubernur Sulsel ingun menjadikan wilayah Timur Sulsel mendapatkan perhatian lebih.
“Mengingat pergerakan mobil cukup tinggi. Jadi harapannya memang dengan adanya jalur laut ini sedikit mengurai pergerakan transportasi darat,” tutur Eddy. (*/4dv)