MAKASSAR—Solidaritas Santri Aswaja Annahdliyah kota Makassar menggeruduk kampus Universitas Islam Makassar (UIM). Senin (25/7/2022). Imbas dari pernyataan yang dilakukan oleh Ruslan Wahab Wakil Rektor IV UIM.
Elemen santri yang hadir sangat menyayangkan kebijakan Universitas Islam Makassar yang memberikan ruang bagi kelompok bercadar beraktifitas di kampus NU.
“Kami menyayangkan kenapa kampus NU yang bervisi Ahlusunnah wal jamaah yang mengusung moderasi beragama tetapi memberikan ruang bagi komunitas salafy berkuliah di kampus NU,” ujar Koordinator Aksi Andi Arif.
Selain itu, beberapa kebijakan kampus di seluruh Indonesia sudah melarang pemakaian cadar bagi mahasiswa, ia menilai aneh kampus NU memberikan ruang bagi komunitas salafy ini yang dikenal yayasan cobig.
Pemberhentian Kiai Afif, lanjutnya, diduga karena melawan kebijakan UIM terhadap pemakaian cadar dan celana cingkrang didalam lingkup Fakultas Agama Islam UIM.
“Beliau ingin meninjau ulang kerjasama UIM dan yayasan cobig yang menyuplai mahasiswa bercadar berkuliah di Fakultas Agama Islam UIM. Tetapi Ruslan wahab sebagai Wakil Rektor IV yang membawahi kampus qurani dan aswaja justeru menolak dan meminta kiai afif mundur sebagai dekan,” ujar Andi Arif
“Untuk itu, kami meminta Pengurus Wilayah NU sulawesi selatan dan Pengurus Besar Nahdlatu Ulama untuk membentuk tim investigasi mengusut kasus ini agar tidak mencederai semangat NU dalam mendorong pengarusutamaan moderasi beragama di indonesia,” tegasnya. (*)