MAKASSAR—Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, mengapresiasi distribusi masker medis berkualitas kepada berbagai kelompok masyarakat rentan penularan. Sudirman menilai disiplin menggunakan masker di masyarakat adalah aspek pencegah penularan yang saling menguatkan dengan program Wisata Covid di provinsi yang dipimpinnya.
Apresiasi Gubernur diberikan dalam seri kegiatan distribusi 5 juta masker medis di 20 kota Indonesia yang sedang menyambangi wilayah Sulsel. Kick-off kegiatan yang dimotori oleh Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Kantor Staf Presiden (KSP) dan Aice Group ini membagikan 250 ribu masker di kawasan wisata Center Point of Indonesia (CPI), Makassar, Rabu (17/2/2021).
“Saya apresiasi misi kemanusiaan yang dilakukan koalisi banyak unsur ini. Distribusi dan edukasi masker medis berkualitas ke masyarakat yang rentan adalah bagian usaha pencegahan penularan yang sangat-sangat penting. Insya Allah kombinasi pencegahan lewat masker akan memperkuat kunci pembatasan penularan di OTG lewat Wisata Covid-19 yang sudah berjalan,” kata Sudirman.
Dalam kesempatan distribusi di Kota Makassar ini, GP Ansor dan Aice Group telah menyiapkan 250 ribu masker medis yang didistribusikan ke berbagai kelompok masyarakat yang rentan terkena penularan virus korona.
Tidak kurang dari belasan unsur masyarakat dari petugas kebersihan, organisasi keagamaan, rumah ibadah, petugas pemakaman, pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan elemen masyarakat kelas bawah lainnya hadir untuk menerima secara simbolik masker medis SHIELD dari Aice.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Sulawesi Selatan (PW Ansor Sulsel), Rusdi Idrus menyatakan bahwa koalisi pentahelix yang dilakukan oleh organisasinya bersama dengan Aice Group, KSP dan sederetan lembaga masyarakat lain adalah ijtihad dan sinergi rakyat dalam melawan bencana ini.
Menurutnya, misi kemanusiaan melawan korona telah berjalan sejak pandemi baru melanda Indonesia April tahun lalu. GP Ansor dan Aice Group ikut masuk di garis depan dalam memperkuat titik kritis perang melawan Covid-19. Kegiatan distribusi 5 juta masker medis ini adalah bagian kedua dari misi kemanusiaan GP Ansor-Aice melawan korona.
Sebelum kampanye masker ini, lembaganya dan Aice Group bekerjasama dengan kalangan dokter dan tenaga kesehatan (Nakes) melakukan penguatan logistik Alat Pelindung Diri (APD) dan sisi psikologis para Nakes.
Aice dan GP Ansor mendistribusikan cukup banyak APD yang saat itu sangat langka di kalangan Nakes. GP Ansor dan Aice Group menyambangi belasan rumah sakit di wilayah Jabodetabek, Rembang, Jawa Tengah dan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran untuk mengantarkan APD dan sejuta es krim untuk Nakes.
Rusdi juga menjelaskan bahwa saat itu Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas yang kini juga menjabat sebagai Menteri Agama menyatakan bahwa Ansor setia menempati posisi terdepan dalam memperbaiki kondisi negeri di saat pandemi ini.
“Saat itu Ketum Gus Yaqut memerintahkan Ansor dan Banser untuk aktif menjagai keselamatan nyawa Nakes. Salah satunya dengan distribusi APD yang saat itu sangat-sangat langka. Sejuta es krim Aice juga kami distribusikan saat itu. Ansor berusaha memperkuat aspek teknis-medis, dan juga psikologis. Terutama saat para Nakes sedang mengalami kelelahan jiwa dan raganya dalam menyembuhkan pasien korona,” jelas Rusdi.
Sementara itu, Brand Manager Aice Group, Sylvana mengatakan bahwa koalisi GP Ansor, KSP dan Aice selalu berusaha menjagai berbagai momen kritis pandemi. Koalisi pentahelix yang dibangun dengan keterlibatan banyak pemangku kepentingan di level nasional dan lokal ini, menjadikan berbagai momen kolektif rakyat yang rentan penularan sebagai sasaran distribusi masker medis.
“Gerakan pentahelix yang didukung oleh berbagai kalangan dari pemerintah, swasta, ormas, lembaga pendidikan hingga media massa ini, membuat kami lebih dekat dengan kondisi asli masyarakat. Distribusi bersama atas 5 juta masker medis SHIELD dari Aice ini adalah bukti bahwa kerjasama anak negeri akan memperkuat kita semua dalam melawan covid-19,” jelas Sylvana.
Sylvana menambahkan bahwa saat ini semua pihak harus bekerjasama di semua tempat. Semua pihak tidak bisa lagi hanya memilih-milih klaster tertentu untuk segera ditangani.
“Semua potensi klaster ada di banyak tempat. Ada di keluarga, lingkungan, perkantoran hingga rumah ibadah sekalipun. Karenanya, kami melibatkan banyak pihak agar saling menjagai keselamatan satu sama lain. Kedisiplinan memakai masker berkualitas adalah salah satu kunci terpentingnya,” tambahnya. (*)