TORAJA—Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Makassar terus mematangkan penyesuaian proyek Rumah Adat Tongkonan di Anjungan Pantai Losari. Tak sekadar melengkapi kebutuhan fisiknya, termasuk histori dan masalah non fisik juga dimaksimalkan.
Disbud Makassar melalui Bidang Sarana dan Prasarana sampai mengunjungi langsung Dinas Pariwisata (Dispar) Toraja, Jumat (1/9/2023). Koordinasi dilakukan guna memperjelas segala sesuatu yang diperlukan.
Staf Bidang Sarpras Disbud Makassar, Sudirman menyampaikan, koordinasi ini sangat penting agar Tongkonan Losari tidak melenceng dari yang seharusnya. Apalagi Tongkonan ini merupakan rumah ada yang khas dan sakral.
“Kita ke Toraja hunting ornamen sekaligus koordinasi dengan stakeholder terkait. Salah satunya dengan Dinas Pariwisata Toraja,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disbud Makassar, Andi Muhammad Natsir Halid menerangkan, bahwa pembangunan Rumah Adat Tongkonan merupakan salah satu program Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.
“Latar belakang pembangunan Tongkonan ini sebagai wadah edukasi kepada masyarakat. Tentang tata cara dan mekanisme pembangunan rumah adat yang sangat khas ini,” jelas Natsir beberapa hari lalu.
Rumah Adat Tongkonan di Anjungan Lantai Losari Makassar yang dibiayai menggunakan dana APBD Kota Makassar sebesar 1 Miliar 31 juta rupiah tersebut mulai dibangun Juni 2023 lalu. Pelaksanaan proyek hingga November, namun Disbud Makassar menargetkan rampung Oktober 2023 nanti.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Kota Makassar Ir. Hj. Andi Herfida Attas menambahkan, bahwa rumah adat merupakan salah satu produk budaya. Pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan punya tugas untuk melestarikannya. (*/4dv)