MEDIASULSEl.com,- Gerakan Solidaritas Mahasiswa Toraja (Gasmator) tidak menerima dan menolak keras pelantikan dewan adat kerajaan yang akan dilaksanakan tanggal 1 Februari mendatang di hotel sahid toraja.
Ketua Gasmator Alvin Layuk Tangke, pengukuhan oknum atas nama H. Mustamin Londa menjadi Ketua Dewan Adat Nasional Kerajaan Tana Toraja Tongkonan Sassa’ tidak sesuai dengan prosedur adat Toraja. Masyarakat Toraja pun sudah sangat geram dibuatnya akibat beredarnya undangan pengukuhan tersebut.
“Pengukuhan tidak sesuai dengan aturan adat yang ada, dan ini tidak boleh dilaksanakan, jika pelantikan tetap dilakukan kami dari Gasmator dengan tegas akan menghentikan pelantikan tersebut,” katanya
Selain itu, di Tongkonan Sassa’ sudah ada pemangku Adat yang disebut Parengnge’. Dan untuk mengganti itu harus ada musyawarah di dalam Tongkonan. Tidak seenaknya mengangkat atau mengukuhkan seseorang.
“Kami mempertanyakan maksud dan tujuan mereka melakukan pengukuhan Dewan Adat tersebut, yang kami ketahui dalam sejarah tondok lepongan bulan gontingna tana matarik allo tidak pernah ada raja, yang memerintah pada jaman dahulu kala adalah aluk yang dilaksanakan oleh ma’dika wilayah barat, toparengnge’ siambe’ dan sindo’ wilaya balimbing kalua’ (utara) dan di wilayah tallu lembangna yang dulu siperintah adalah aluk dan adat yang di laksanakan oleh puang dan to parengnge’dengan adat istiadat,” jelasnya.
Ia menambahkan masyarkat menjadi resah dan Maraknya tidak nyaman akibat kontroversi palantikan tersebut, yang dimana bisa dapat memunculkan konflik horisontal karena tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku dalam adat toraja. (4ks)