Advertisement - Scroll ke atas
  • Ramadhan 1445 H
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
Peristiwa

Malu Anaknya Minggat dengan Lelaki Lain, Ayah ini Nekat Lompat dari Tebing

360
×

Malu Anaknya Minggat dengan Lelaki Lain, Ayah ini Nekat Lompat dari Tebing

Sebarkan artikel ini
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Kota Makassar

GOWA – Lantaran siri’ (malu) anaknya yang telah bersuami minggat bersama lelaki lain, Syarifuddin Dg Gassing (42 tahun) warga Gowa diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara lompat dari tebing di Bantimurung katimbang Kampung Parangpesu Dusun Taipajawa Desa Bontolempangan Kecamatan Bontolempangan, Gowa, Jumat kemarin (28/7/2017) sekitar pukul 16.30 wita.

Berdasarkan informasi Humas Polsek Bungaya Resort Gowa, mayat korban pertama kali ditemukan warga setempat, Dg Manai (40 tahun), saat hendak memasang pancing kemudian melihat mayat korban diatas bebatuan. Ia lalu memberi tahu warga dan aparat pemerintah setempat.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Korban yang merupakan warga Dusun Gantarang Desa Ulu Jangang Kecamatan Bontolempangan, Gowa ini, dievakuasi dari TKP oleh anggota Polsek Bungaya dibantu masyarakat lainnya. Evakuasi sempat mengalami hambatan akibat topografi TKP yang sangat curam, licin dan gelap.

“Dugaan sementara korban diduga meninggal akibat bunuh diri. Korban mengalami tekanan psikis akibat permasalahan malu (siri’) lantaran anak korban, Risma (20 tahun) yang telah bersuami minggat bersama lelaki lain,” kata AKP M. Tambunan kepada wartawan, Sabtu (29/7/2017).

Saat itu, Istri korban sebenarnya memilih ‘abbaji’ (rukun), namun pihak keluarga korban belum menerima karena masih berstatus bersuami. Keterangan lain dari keluarga, bahwa korban baru tiga bulan pulang dari TKI Malaysia.

“Korban pergi meninggalkan rumahnya sejak hari Jumat 21 Juli 2017 sekitar jam 14.00 wita setelah sholat Jumat dengan tujuan ke rumah orang tuanya yang tidak jauh dari rumah korban, namun setelah dicek dirumah orang tuanya korban tidak ditemukan,” ungkap AKP M Tambunan.

Sementara itu, tim medis dipimpin Kepala Puskesmas Bontolempangan H. Suaib, S.Kep, M.Kes, telah melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban dan tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan. (*/shar)

error: Content is protected !!