Advertisement - Scroll ke atas
Opini

Miris! Harga Telur Naik Saat Upaya Turunkan Stunting Digencarkan

486
×

Miris! Harga Telur Naik Saat Upaya Turunkan Stunting Digencarkan

Bagikan berita ini
Miris! Harga Telur Naik Saat Upaya Turunkan Stunting Digencarkan
dr. Airah Amir (Dokter & Pemerhati Kesehatan Masyarakat)

OPINI—“Isi Piringku Kaya Protein Hewani” demikian tema Hari Gizi Nasional (HGN) bulan Januari tahun 2023 lalu yang merupakan upaya menurunkan angka stunting sebab konsumsi protein hewani berkorelasi untuk mencegah dan menurunkan angka stunting.

Namun mengisi piring dengan protein hewani kini semakin sulit dilakukan sebab harga telur di Indonesia telah naik dalam beberapa waktu terakhir, dengan beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga dan menjadi kendala dalam upaya untuk menurunkan tingkat stunting di negara ini.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik dan kognitif anak terhambat karena kekurangan gizi dalam jangka panjang, biasanya dimulai sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup, termasuk penurunan fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah.

Penyebab utama stunting adalah asupan gizi yang tidak cukup selama periode kritis pertumbuhan anak, yaitu dalam kandungan dan hingga usia dua tahun. Faktor penyebab asupan gizi yang tidak mencukupi adalah pemberian makanan yang tidak memenuhi standar gizi, kurangnya akses ke makanan bergizi, sakit yang sering terjadi, dan sanitasi yang buruk.

Secara fakta angka stunting di Indonesia masihlah tinggi. Dilansir dari kemkes.go.id angka stunting tahun 2022 mencapai 21,6 persen dan masih diperlukan upaya untuk terus menekan angka stunting ke angka 14 persen pada tahun 2024.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan tingkat stunting di negara ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan asupan protein, salah satunya melalui konsumsi telur.

Telur adalah sumber nutrisi yang baik, termasuk protein, vitamin D, vitamin B12, dan selenium. Konsumsi telur juga dapat membantu mengurangi risiko stunting pada anak.

Sebab telur adalah sumber protein yang murah dan mudah untuk diperoleh namun Namun, upaya untuk meningkatkan konsumsi telur menjadi sulit sebab kenaikan harga telur di Indonesia.

Kenaikan harga telur terutama disebabkan oleh peningkatan permintaan, sementara pasokan tidak dapat segera diimbangi dan penurunan pasokan pakan disebabkan naiknya harga pakan dan kesulitan dalam transportasi dan distribusi.

Padahal stabilitas harga pangan sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan gizi utamanya periode emas pertumbuhan anak.

Telur telah menjadi pilihan dalam mengelola makanan setiap hari dan menjadi bahan baku banyak olahan makanan. Semua pihak telah mengeluhkan tentang kenaikan harga telur ini.

Bukan hanya ibu rumah tangga, tetapi juga para pedagang makanan dan bahkan para peternak yang nyaris tidak mendapat keuntungan dari naiknya harga telur sebab biaya produksi hingga distribusi telur telah mengalami peningkatan imbas dari naiknya harga pakan ternak.

Bagi masyarakat, naiknya harga telur telah mempersulit mereka dalam mendapatkan bahan pangan ditengah upaya untuk mencukupi gizi keluarga sedangkan penghasilan tidak mengalami kenaikan.

Saat ini telah dilakukan upaya untuk mengatasi kenaikan harga telur, termasuk dengan meningkatkan produksi telur, memperkuat distribusi dan transportasi, dan memperkuat pengawasan terhadap praktik-praktik monopoli dan penimbunan. Juga telah memberikan insentif dan bantuan bagi peternak telur untuk meningkatkan produksi telur.