MEDIASULSEL.com – Pembangunan Bandar Udara Pariwisata di Buntu Kuningan Tana Toraja, hingga kini berjalan mandek. Padahal pemerintah telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp253 milyar. Hal itu diungkapkan Forum Mahasiswa Toraja (Format) saat menggelar aksi di depan kantor Gubernur Sulsel, Kamis (24/11/2016)
Rencana pembangunan Bandar Udara Pariwisata di Buntu Kuningan merupakan harapan untuk semua lapisan masyarakat Tana Toraja. Tetapi di tahun ini pembangunan bandara tersebut dihentikan, dengan alasan pemangkasan anggaran.
Ketua Umum Forum Mahasiswa Toraja, Prilki Prakarsa Sarandan mengatakan, pembangunan Bandar Udara Pariwisata di Toraja adalah harga mati, masyarakat sangat menantikan bandar udara tersebut karena bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana.
“Melihat anggaran digelontorkan begitu besar ke bandara namun tidak sesuai dengan volume fisik, tentu menimbulkan tanda tanya salahnya dimana, ataukah terjadi tindak pidana korupsi,” terang Prilki.
Ia juga minta pemerintah provinsi untuk mengawasi pembangunan bandara tersebut, karena diduga adanya tindak korupsi melihat anggaran yang sangat besar yang tidak sebanding dengan volume fisik bangunan.
Mereka berharap agar Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo proaktif dalam pembangunan bandara di Toraja. Selain itu, ia mengecam pihak-pihak yang menghalangi pembangunan udara di Toraja.
Mereka memberikan pernyataan sikap terhadap perwakilan dari Dinas Perhubungan, Bapak Ishak selaku koordinator Perhubungan udara. Setelah memberikan pernyataan sikap kepada Dinas Perhubungan Sulsel, puluhan mahasiswa ini meninggalkan tempat unjuk rasa. (Aks)