Advertisement - Scroll ke atas
  • Pemkot Makassar
  • Dirgahayu TNI ke-79
  • Bapenda Makassar
  • Universitas Diponegoro
Opini

Pembantaian Kaum Muslim Terus Terjadi, Mengapa Dunia Hanya ‘Diam’ Saja?

396
×

Pembantaian Kaum Muslim Terus Terjadi, Mengapa Dunia Hanya ‘Diam’ Saja?

Sebarkan artikel ini
Pembantaian Kaum Muslim Terus Terjadi, Mengapa Dunia Hanya ‘Diam’ Saja?
ILUSTRASI
  • Pemprov Sulsel
  • Ir. Andi Ihsan, ST, MM (Kepala Biro Umum Pemprov Sulsel)
  • PDAM Makassar
  • Pilkada Sulsel (KPU Sulsel)

OPINI—Suara ledakan merenggut banyak korban di Palestina; manusia yang terjerat hanya bisa menjerit menahan rasa sakit dari serangan bom. Mereka tidak memiliki kuasa untuk melawan kepedihan akibat pengeboman, dan penderitaan orang Palestina membangkitkan kesadaran di beberapa penjuru dunia.

Menteri Kesehatan Gaza saat agresi Israel memasuki hari ke-144 menyebutkan bahwa serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan kematian 29.878 warga Palestina. Kementerian tersebut juga melaporkan bahwa 70.215 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka selama periode tersebut. https://khazanah.republika.co.id).

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Hingga saat ini, penjajahan masih terus berlanjut, melihat saudara kita di Palestina mengalami penderitaan akibat serangan bom. Situasi ini seharusnya menjadi panggilan bagi umat di seluruh dunia untuk bersatu dan berupaya mengakhiri penjajahan. Meskipun terdapat bantuan makanan yang disalurkan ke Gaza oleh pihak yang memiliki kekuasaan di dunia ini, namun hal tersebut terkesan hanya kamuflase, bukan mengakhiri penjajahan.

Ideologi Kapitalisme ?

Saat ini kita melihat kondisi saudara kita di sana, begitu banyak manusia yang merasakan pedihnya penderitaan. Mendengar suara petasan, sama seperti mengingat suara tembakan dan ledakan bom di tanah yang suci itu. Suatu tanah yang dirampas, diblokade, dibom hingga bertebaran darah.

Amerika Serikat yang memberikan bantuan kemanusiaan lewat udara hanyalah kamuflase karena di sisi lain Amerika Serikat itu menjadikan Palestina tidak punya negeri, tidak punya hak sebagai manusia.,

Karena itu apapun yang mereka lakukan pasti salah karena ia tidak dibenarkan oleh hukum internasional melalui Deklarasi Balfour, yang dibenarkan adalah Israel oleh PBB yang diperintahkan oleh Amerika Serikat. Jadi mana mungkin kita berharap kepada PBB untuk menghentikan penjajahan.

Israel bisa diibaratkan sebagai anak, sementara Inggris dan Amerika merupakan ayah dan ibunya, serta PBB merupakan bidan yang membantu kelahiran Israel itu sendiri. Jadi mana mungkin Inggris, Amerika dan PBB akan menguntungkan orang yang terjajah pasti ia akan menguntungkan anaknya.

Kondisi di Palestina mencerminkan situasi umat Islam saat ini. Jika kondisi Palestina saat ini terjajah maka sejatinya semua kaum muslim juga terjajah, Saatnya kaum muslim bersatu untuk membersihkan zionis dari Palestina

Pembebasan Palestina dengan Khilafah

Dalam Islam sendiri dijelaskan bahwa kaum muslim diibaratkan satu tubuh yang mana bila ada bagian tubuh yang luka maka bagian lainnya pun akan merasakan sakitnya.

Demikian juga saat ini, saudara muslim di Gaza yang taruhannya bukan lagi tentang harta namun bahkan nyawa, di mana menjadi target para penjajah bengis yang setiap hari melakukan genosida. Hati kaum muslim pun ikut tercabik melihat kondisi saudaranya diperlakukan seperti ini.

Dalam Islam diwajibkan memerangi siapa saja yang melakukan perang dengan kaum muslim.

Demikian sebagaimana firman-Nya, “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, menghinakan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum mukmin.” (QS At-Taubah [9]: 14).

Namun aturan ini hanya terealisasi bila diterapkan dalam negara Islam yang disebut Khilafah. Sebagaimana secara historis dituliskan dalam berbagai sejarah masa di mana kaum muslim ada di bawah satu kekuasaan yang dipimpin oleh seorang khalifah mampu membuat getar para musuh-musuh.

Namun hari ini, keberadaan Khilafah dihilangkan secara perlahan oleh mereka yang terus berupaya melenyapkan cahaya Islam. Inilah yang mereka nantikan, di mana kaum muslim mulai terpecah dan terkoyak-koyak di bawah kekuasaan para kapitalis. Hal ini pun tak melemahkan kaum muslim atas keyakinan mereka akan janji kemenangan yang akan diberikan bagi kaum muslimin.

Permasalahan yang dihadapi kaum muslim di Palestina saat ini, bukan hanya sekedar tentang konflik teritorial tapi ini tentang keyakinan. Mereka tetap memilih mempertahankan tanah negeri Syam yang berkah, disebut negeri para Nabi dan Rasul. Keimananlah yang membuat rakyat Gaza terus memperjuangkan tanah kharijiyah ini.

Perang ini tidak lain berlaku bagi seluruh kaum muslim untuk memperjuangkan pembebasan Al aqsa, dan bervisi agar bisa shalat di masjid Al Aqsa. Menyatukan visi untuk menyelaraskan pemikiran umat Islam memang harus di bawah kekuasaan negara sebagai tameng yang melindungi segala perpecahan yang terjadi pada kaum muslim saat ini.

Dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh HR.Ahmad bahwa Rasulullah bersabda..

ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ثم سكت

“Selanjutnya akan kembali masa kekhilafahan yang mengikuti manhaj kenabian” setelah itu Beliau diam.

Kalaulah hari ini umat dijauhkan dari aturan Islam, hal dapat diupayakan kembali. Dengan belajar Islam secara kaffah, paham akan hukum-hukum syariat yang dibuat oleh Allah pemilik kekuasaan langit dan bumi. Jadi pembelaan yang hakiki dalam rangka pembebasan Palestina termasuk perebutan kembali tanah suci kaum muslim yakni Baitul Maqdis hanya dapat dilakukan dalam bingkai khilafah yang mampu menyatukan kembali kekuatan kaum muslim. Wallahu a’lam bish shawab. (*)

 

Penulis:
Safni Yunia
(Aktivis Muslimah)

 

***

 

Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.

error: Content is protected !!