MAKASSAR—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) terus berkomitmen dalam menuntaskan 11 desa sangat tertinggal yang ada di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Toraja (Tator), Toraja Utara (Torut) dan Kabupaten Pinrang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sulsel Muhammad Saleh, mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel telah memberikan bantuan keuangan khusus kepada tiga pemerintah daerah dalam menuntaskan 11 desa tertinggal di Sulsel.
“Melalui bantuan keuangan khusus Pak Gubernur Sulsel sudah memberikan bantuan keuangan kepada 11 desa sangat tertinggal melalui pemda baik Tanah Toraja , Toraja Utara dan Kabupaten Pinrang dan itu dimaksudkan agar 11 desa ini bisa menggenjot indeks desa membangunnya agar bisa keluar dari desa sangat tertinggal,” tutur Muh. Saleh, Selasa (16/5/2023).
Ia menjelaskan program kegiatannya diarahkan dengan melihat apa yang kurang dalam indeks membangunnya.
“Jadi program kegiatannya diarahkan bagaimana melihat apakah yang kurang di indeks desa membangunnya, apakah indeks sosialnya ekonomi atau indeks lingkungannya itu yang digenjot misalnya indeks lingkungan seperti mitigasi bencananya yang kurang karena berada di daerah pegunungan infrastrukturnya,” jelasnya.
Bantuan keuangan khusus kepada tiga pemerintah daerah ini diharapkan menjadi stimulan dalam penyelesaian desa sangat tertinggal di Sulsel.
“Walaupun dananya tidak besar tapi menjadi dana stimulan itu yang kita ingin, yang jelas ini menjadi perhatian pemprov Sulsel di bawah pimpinan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman sangat besar untuk ke desa dan kita terus mendorong agar 11 desa ini keluar dari desa sangat tertinggal,” harapnya.
Ia menambahkan melalui bantuan keuangan khusus sekitar Rp 2 Milyar untuk pengentasan desa sangat tertinggal ini akan berjalan dengan baik dan lancar.
“Anggaran sekitar kurang lebih Rp 2 Milyar, dibagi tiga daerah, kita targetkan, kita lihat dulu banyak kriteria di indeks desa membangun, yang kurang kita angkat misalnya mitigasi bencananya kurang kita dorong dia, kita buatkan peraturan desa, buatkan jalur evakuasi kalau terjadi bencana, infrastuktur ditunjang dana desa dengan membuat akses minimal bisa masuk minimal terjangkau roda dua,” pungkasnya. (*/4dv)