Advertisement - Scroll ke atas
  • Ramadhan 1445 H
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
Sulsel

AMP Selayar Unjuk rasa Terkait Insiden Penganiayaan Nelayan Diduga melibatkan Oknum Polisi

3810
×

AMP Selayar Unjuk rasa Terkait Insiden Penganiayaan Nelayan Diduga melibatkan Oknum Polisi

Sebarkan artikel ini
AMP Selayar Unjuk rasa Terkait Insiden Penganiayaan Nelayan Diduga melibatkan Oknum Polisi
Aliansi Mahasiswa Pesisir (AMP) Kepulauan Selayar menggelar aksi unjuk rasa di Ujung Jl.AP Pettarani - Jl.Sultan Alauddin Makassar, Sabtu (18/6/2022).
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Kota Makassar

MAKASSAR—Aliansi Mahasiswa Pesisir (AMP) Kepulauan Selayar menggelar aksi unjuk rasa di Ujung Jl.AP Pettarani – Jl.Sultan Alauddin Makassar, Sabtu (18/6/2022).

Jenderal Lapangan Aliansi Mahasiswa Pesisir (AMP) Kepulauan Selayar, Abdul Fattah mengungkapkan, aksi tersebut terkait adanya insiden penganiayaan terhadap nelayan yang diduga melibatkan oknum Polisi di dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

“Nelayan merupakan salah satu pahlawan negara, yang memiliki peran penting dalam menjaga dan meningkatkan perekonomian negara dan daerah, khususnya bagi Kepulauan Selayar,” ucap Abdul Fattah.

Dijelaskan, ketika nelayan tidak diberdayakan, bahkan ditindas, maka ini akan mengancam perputaran ekonomi di Kepulauan Selayar, khususnya bagi masyarakat nelayan di wilayah kepulauan. Sebab, mayoritas dari mereka pekerjaannya adalah nelayan, jelasnya.

Lanjut, Abdul Fattah, tindakan kesewenang-wenangan dan penganiayaan terhadap nelayan yang dilakukan oknum petugas dan kejadiannya dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar telah beberapa kali terjadi.

“Sampai kapan nelayan harus ditindas, dianiaya dan diperlakukan kasar seperti itu, yang mengakibatkan kepala nelayan terluka dan harus dijahit dengan belasan jahitan,” jelasnya.

Belum lagi, perahu miliknya rusak karena ditabrak oleh speedboat yang digunakan oleh oknum petugas dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar.

Untuk itu, Abdul Fattah bersama dengan puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Mahasiswa Pesisir (AMP) Kepulauan Selayar, melakukan aksi demonstrasi dengan tuntutan sebagai berikut:

  1. Mendesak Polres Kepulauan Selayar untuk segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku penganiayaan terhadap seorang nelayan Pulau Rajuni Kecil, bernama Puasa, yang terjadi pada pada hari Senin 13 Juni 2022 lalu.
  2. Mendesak Polda Sulawesi Selatan untuk mengusut tuntas kasus kekerasan terhadap nelayan di Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar.
  3. Pecat oknum petugas yang diduga melakukan penganiayaan terhadap nelayan yang sedang mencari ikan di dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar. (*)
error: Content is protected !!