MEDIASULSEL.com – Kepolisian New York meminta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi setelah sebuah ledakan di kawasan Chelsea, Manhattan yang melukai 29 orang, Sabtu malam 17 September 2016.
Pihak berwenang di New York menyebut ledakan itu merupakan “aksi yang disengaja.” Gubernur New York Andrew Cuomo menyebut insiden itu “aksi terorisme” dalam sebuah konferensi pers Minggu (18/9/2016) pagi, tapi menegaskan bahwa tidak ada bukti itu merupakan “terorisme internasional.”
Dalam jumpa pers di New York, walikota New York Bill DeBlasio menyebut ledakan itu sebagai “pemboman,” tetapi menolak menyatakan ledakan itu sebagai terorisme.
“Kita belum mengetahui motivasinya, atau alasannya,” katanya, serta menambahkan bahwa “insiden itu disengaja. Jelas itu merupakan aksi kekerasan dan kriminal,” kata Walikota New York Bill DeBlasio, Minggu (18/9/2016)
Sekitar 1.000 aparat kepolisian dan Garda Nasional tambahan, akan berpatroli di layanan transportasi umum di seluruh kota itu “untuk berjaga-jaga,” kata Cuomo. Dia menambahkan bahwa ke-29 korban yang mengalami luka-luka telah keluar dari rumah sakit.
Ledakan itu mengguncang di kawasan yang ramai dengan bar, restoran dan tempat tinggal dan terjadi pada waktu yang sibuk di kota terpadat di AS ketika para pemimpin dunia tiba di New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB pekan ini. (vm/al/voa)