JENEPONTO—Masalah sampah di Kabupaten Jeneponto masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Sampah terlihat berserakan di berbagai tempat, terutama di sekitar kompleks perumahan BTN, menciptakan bau tidak sedap dan merusak pemandangan kota.
Kurangnya tempat pembuangan sampah menjadi penyebab utama masalah ini. Kompleks perumahan BTN, yang dihuni oleh ratusan kepala keluarga, seringkali tidak memiliki tempat pembuangan sampah.
Arfandi Lallo, warga kompleks perumahan BTN Bukit Sehati, Lingkungan Talapangkayya, Kelurahan Balang Beru, Kecamatan Binamu, sangat berharap pemerintah menyediakan tempat pembuangan sampah di setiap kompleks perumahan di Jeneponto.
“Saya mewakili warga Jeneponto, khususnya yang tinggal di Binamu, terutama yang tinggal di BTN, meminta pemerintah untuk memikirkan tentang tempat sampah yang hampir semuanya sudah diratakan di sekitar Binamu. Saya pribadi membuang sampah hampir 5 kilometer ke tempat sampah di samping kantor KUA Binamu,” kata Arfandi Lallo, Sabtu (1/2/2025).
Menurut Arfandi, sampah yang berserakan kemungkinan besar berasal dari warga BTN yang tidak mau berjalan jauh untuk membuang sampah. Masalah ini diperparah dengan minimnya tempat pembuangan sampah di sekitar kota Jeneponto.
“Semoga ada solusi secepatnya. Intinya banyak yang mau buang sampah pada tempatnya, hanya saja masalahnya tempatnya tidak ada dan sudah dibongkar habis diratakan dengan tanah,” terangnya.
Sebelumnya, setahun lalu warga BTN Bukit Sehati rutin membuang sampah di depan MAN Jeneponto ketika ada tempat sampah besi, setelah itu tidak ada lagi. Akhirnya warga beralih membuang sampah di samping Pertamina Kalukuang, tetapi juga sudah diratakan dengan tanah.
“Walaupun jaraknya agak jauh dari tempat domisili, terpaksa kita buang sampah ke tempat di samping Rujab Dandim yang sekarang juga sudah diratakan dengan tanah,” keluh Arfandi.
Sementara itu, tempat pembuangan sampah di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga minggu lalu sudah rata dengan tanah.
“Mudah-mudahan yang di samping kantor KUA Binamu bertahan karena itu satu-satunya tempat sampah terdekat yang saya rasa,” paparnya.
Lebih lanjut Arfandi mengatakan, meskipun OPD turun tangan untuk membersihkan sampah, ia yakin tidak lama kemudian sampah akan kembali menumpuk di sekitar kota Jeneponto.
“Saya melihat kemarin OPD turun kerja bakti membersihkan sampah yang berserakan, tapi yakin saja, 1 minggu ke depan akan banyak lagi sampah berserakan, karena warga pasti kembali membuang sampah di tempat itu disebabkan tidak adanya tempat pembuangan sampah,” tandasnya.
Akibat tidak adanya tempat pembuangan sampah, di depan bekas pasar lama Karisa, sampah terlihat berserakan di jalan menghalangi pengendara kendaraan yang melintas di lokasi itu. Termasuk juga di jalan Lingkar Baru arah Agangjene, sampah menumpuk hingga masuk ke bahu jalan, mungkin juga disebabkan sampah di lokasi ini lama tidak diangkut oleh petugas kebersihan dari dinas terkait.
Permasalahan sampah di Kabupaten Jeneponto hingga saat ini belum menemukan solusi. Hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Dinas Lingkungan Hidup yang menangani masalah sampah ini. Dibutuhkan perhatian khusus dari dinas terkait dalam menangani sampah, khususnya tumpukan sampah di Kota Kabupaten Jeneponto. (*)