Advertisement - Scroll ke atas
  • Bapenda Makassar
  • Selama Tahun Baru 2025
  • Universitas Dipa Makassar
  • Media Sulsel
Internasional

Setelah Dikecam, Kampus Hampshire College AS Kembali Kibarkan Bendera

385
×

Setelah Dikecam, Kampus Hampshire College AS Kembali Kibarkan Bendera

Sebarkan artikel ini
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

MEDIASULSEL.com – Perguruan tinggi di Massachusetts, Hampshire College, tidak lagi mengibarkan bendera Amerika memutuskan untuk mengerek kembali bendera Amerika setelah menerima kritik dari kelompok veteran dan para pendukung bendera lainnya.

Hampshire College mengibarkan bendera setengah tiang setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden dan seseorang membakar bendera itu beberapa hari kemudian pada 11 November, Hari Veteran di Amerika.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Setelah insiden pembakaran bendera itu, Rektor Hampshire College, Jonathan Lash memutuskan untuk sama sekali tidak menaikkan bendera di kampus. Langkah ini, menimbulkan kecaman luas dan protes dari kelompok veteran, yang menyebut penghilangan bendera ini tidak menghormati lambang negara.

“Ada cara lain yang bisa dia lakukan dalam hal ini, ” kata Victor Nunez Ortiz, veteran perang di Amherst kepada The Recorder, sebuah surat kabar lokal.

“Menghilangkan bendera kita bukan hanya tidak menghormati laki-laki dan perempuan yang telah bertugas dalam angkatan bersenjata, tetapi juga semua orang Amerika yang percaya bendera adalah simbol kemerdekaan,” tambahnya.

Ortiz dan puluhan veteran lainnya berkumpul di perguruan tinggi Amherst pekan lalu, di mana mereka membawa bendera Amerika dan meneriakkan “U.S.A.”

Keputusan untuk tidak mengibarkan bendera itu bukan suatu pernyataan politik, kata Lash hari Jumat, tapi itu untuk “mendorong dialog yang sangat diperlukan tentang cara menghilangkan kefanatikan yang terdapat dalam masyarakat kita.”

“Kami memahami banyak orang yang menganggap bendera sebagai lambang kuat cita-cita nasional – termasuk para anggota komunitas kita sendiri – yang merasa sedih dengan keputusan kita itu, dan itu sangat kami sesali,” kata Jonathan Lash dalam sebuah pernyataan. (sp/ii/voa)

error: Content is protected !!