Advertisement - Scroll ke atas
Opini

Sudah Belajar Filsafat, Kok Masih Takut Hantu?

503
×

Sudah Belajar Filsafat, Kok Masih Takut Hantu?

Sebarkan artikel ini
Muzammil (Mahasiswa STIT Al Ibrohmy Galis Bangkalan)
Muzammil (Mahasiswa STIT Al Ibrohmy Galis Bangkalan)

OPINIApakah hantu itu ada? Mana wujudnya? “Hantu itu tidak ada, itu hanya ilusimu saja! Sudah belajar filsafat kok masih takut hantu?” demikian celetuk seorang mahasiswa STIT Al Ibrohmy kepada temannya yang sama-sama baru memasuki semester 1 Prodi Pendidikan Agama Islam.

Sebagian besar dari kita tentu tidak asing dengan istilah “hantu.” Istilah ini sering menjadi bahan perbincangan yang membelah masyarakat menjadi dua kelompok: mereka yang percaya dan yang tidak percaya.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Keyakinan akan keberadaan hantu sering kali didasarkan pada pengalaman pribadi, cerita turun-temurun, atau fenomena yang sulit dijelaskan secara logis. Namun, sampai saat ini, belum ada definisi universal yang disepakati tentang apa itu hantu.

Apa Itu Hantu?

Menurut sebagian orang, hantu adalah roh dari manusia atau hewan yang telah meninggal dan menampakkan diri kepada manusia. Namun, definisi ini sangat bervariasi, tergantung pada agama, tradisi, dan budaya masing-masing.

Argumen: Hantu Tidak Nyata

1. Tidak Ada Definisi Universal tentang Hantu
Sosiolog Dennis dan Michele Waskul dalam bukunya Ghostly Encounters: Haunting of Everyday Life menemukan bahwa banyak orang yang melaporkan pengalaman mistis, tetapi tidak yakin apakah itu benar-benar ulah hantu. Sebagian besar hanya yakin bahwa mereka mengalami sesuatu yang luar biasa dan sulit dijelaskan.

Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman pribadi tidak selalu dapat dianggap sebagai bukti keberadaan hantu. Selain itu, berbagai pandangan tentang hantu—sebagai roh orang mati, proyeksi telepati, atau entitas lainnya—menambah kerancuan definisi ini.

2. Kontradiksi Logis
Banyak kontradiksi logis terkait klaim tentang hantu. Misalnya, apakah hantu material atau tidak? Jika mereka dapat bergerak melalui benda padat, bagaimana mungkin mereka juga bisa membanting pintu atau melempar barang? Jika hantu adalah roh orang mati, mengapa mereka sering digambarkan mengenakan pakaian atau membawa benda mati seperti tongkat atau kereta?

3. Belum Ada Teknologi yang Membuktikan
Berbagai alat canggih seperti penghitung Geiger, detektor medan elektromagnetik (EMF), kamera inframerah, dan mikrofon sensitif telah digunakan untuk berburu hantu. Namun, tidak ada satu pun dari alat tersebut yang benar-benar membuktikan keberadaan hantu. Jika hantu benar-benar ada, bukti ilmiah yang kuat seharusnya sudah ditemukan.

4. Halusinasi dan Fenomena Psikologis
Fenomena seperti sleep paralysis, halusinasi hypnagogic, dan pareidolia sering kali menjadi penjelasan ilmiah untuk pengalaman hantu. Sleep paralysis, misalnya, dapat menciptakan sensasi ketakutan dan perasaan ada “kehadiran” tanpa wujud nyata.

Argumen: Hantu Itu Nyata

1. Pengalaman Pribadi
Banyak individu di berbagai belahan dunia melaporkan pengalaman yang tidak dapat dijelaskan, seperti melihat sosok bayangan atau mendengar suara tanpa sumber jelas. Meski sulit dibuktikan secara ilmiah, pengalaman ini sering kali begitu nyata bagi mereka yang mengalaminya.

2. Cerita dan Tradisi Budaya
Kisah tentang roh atau entitas tak kasat mata hampir selalu ditemukan di setiap budaya. Konsistensi cerita ini, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, memberikan dasar bagi keyakinan bahwa hantu adalah fenomena universal. Di Indonesia, misalnya, ada berbagai jenis hantu seperti kuntilanak, pocong, dan sundel bolong.

3. Perspektif Agama
Dalam Islam, roh orang yang sudah meninggal berada di alam barzakh dan tidak kembali ke dunia. Fenomena yang dianggap sebagai hantu sering kali dipahami sebagai ulah jin yang menyerupai manusia untuk menakut-nakuti atau mengganggu manusia.

Jadi, Apakah Hantu Itu Nyata?

Ilmu pengetahuan telah memberikan banyak penjelasan rasional untuk pengalaman paranormal, seperti halusinasi, gangguan tidur, dan faktor lingkungan. Namun, bagi sebagian orang, keyakinan akan hantu didasarkan pada pengalaman pribadi, cerita budaya, atau kepercayaan agama.

Fenomena ini tetap menjadi misteri yang menarik perhatian banyak orang. Apakah Anda percaya pada keberadaan hantu atau lebih memilih penjelasan ilmiah? Jawaban atas pertanyaan ini mungkin tergantung pada sudut pandang dan keyakinan masing-masing individu. (*)

 

Penulis: Muzammil (Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam STIT Al Ibrohmy)

 

***

 

Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.

error: Content is protected !!