JENEPONTO—Warga Lingkungan Kalakkara, Kelurahan Empoang Utara, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, menanam berbagai macam jenis pohon di tengah jalan rusak parah dan berlubang seperti kubangan kerbau, Minggu (12/3/2023).
Dari pengakuan salah satu tokoh masyarakat Lingkungan Kalakkara, Kamaluddin Daeng Gappa mengaku bahwa aksi ini dilakukan secara spontan oleh warga agar supaya ada perhatian dari pemerintah.
“Kami menggali selokan agar supaya drainase lancar, sekaligus tanahnya kita buang ke atas jalanan untuk dijadikan timbunan pada jalan rusak dan berlubang. Secara spontan juga warga yang jumlahnya ratusan menanam berbagai macam jenis pohon di tengah jalan,” ungkap Kamaluddin Daeng Gappa kepada mediasulsel.com, di rumahnya, di Kalakkara, Kelurahan Empoang Utara.
Menurutnya, hal ini dilakukan warga sebagai bentuk kekecewaan lantaran lamanya sekitar 10 tahun lebih jalan ini seperti kubangan kerbau, akan tetapi tak ada perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten Jeneponto.
“Warga menanam pohon tujuannya agar ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan perbaikan. Terbukti dengan ditutupnya jalan membuat pak Lurah turun melihat langsung, hanya saja pak Lurah tidak ada bentuk partisipasi sumbangannya sama sekali, beda pak Lingkungan Mangambang, Daeng Sijaya memberikan sumbangan 500 ribu untuk timbunan,” akunya.
Ia mengaku, maksud tujuan kedatangan Kepala Kelurahan Empoang Utara tak lain dan tak bukan hanya untuk membujuk warga agar mencabut jenis pepohonan yang ditanam di tengah tersebut, dan bukan untuk memberikan sumbangan partisipasi terhadap perbaikan jalan rusak.
Walaupun demikian, Daeng Gappa berharap dengan kejadian ini agar dapat menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah Kabupaten Jeneponto agar segera melakukan perbaikan jalan rusak di Kalakkara.
“Kami berharap pihak pemerintah untuk segera memperbaiki jalan berlubang, biar tidak diaspal butas atau dicor, asalkan dilakukan perbaikan penimbunan di setiap titik jalan rusak khususnya di Lingkungan Kalakkara ini,” harap Daeng Gappa.
Sementara itu, salah satu warga Kalakkara, Jumahari Daeng Caya membenarkan apa yang disampaikan Daeng Gappa.
“Jalan ini sudah sekitar 10 tahun lebih tidak pernah tersentuh perbaikan pengaspalan dan itu dalam jangka waktu lama dijabat beberapa Kepala Kelurahan Kareng,” kata Jumahari Daeng Caya.
Sama dengan Daeng Gappa, Daeng Caya juga mengganggap tidak ada perhatian sama sekali dari pihak pemerintah, terlebih lagi wilayah ini masih dalam wilayah Kota Kabupaten Jeneponto yaitu di Kecamatan Binamu.
“Tanre’ perhatianna pammarentayya Kareng (tak ada perhatian dari pemerintah pak). Sehingga tidak bisa lagi dihitung dengan jari orang yang jatuh di sini. Apalagi saat musim hujan, jalan ini seperti melebihi kubangan kerbau,” ungkapnya.
Selaku warga biasa yang sangat butuh perhatian bantuan pemerintah, Ia merasa sangat kecewa lantaran tidak adanya inisiatif dari pemerintah Kelurahan agar diprogramkan ke Kabupaten untuk melakukan perbaikan jalan di Kalakkara Kelurahan Empoang Utara.
“Disini sama sekali tidak ada perhatian, beda dengan kampung lain yang diaspal jalanannya. Saya sangat kecewa dan kadang saya ngomel, bagaimana tidak itu disebabkan di jalan rusak ini sudah sering jatuh korban yang kami tolong,” tegasnya. (*)