Advertisement - Scroll ke atas
  • Bapenda Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Stunting
  • Universitas Diponegoro
Sulsel

Target Turunkan Angka Stunting, Pemprov Sulsel Gelar Rembuk Stunting

312
×

Target Turunkan Angka Stunting, Pemprov Sulsel Gelar Rembuk Stunting

Sebarkan artikel ini
Target Turunkan Angka Stunting, Pemprov Sulsel Gelar Rembuk Stunting
Pemerintah Provinsi Sulsel terus berkomitmen dalam menuntaskan persoalan stunting di Provinsi Sulsel yang saat ini angkanya masih berada di kisaran 27,4 persen. 
  • KPU Sulsel
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar
  • Banner DPRD Makassar
  • Pilkada Sulsel (KPU Sulsel)

MAKASSAR—Pemerintah Provinsi Sulsel terus berkomitmen dalam menuntaskan persoalan stunting di Provinsi Sulsel yang saat ini angkanya masih berada di kisaran 27,4 persen.

Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Provinsi Sulsel, Abdul Malik Faisal mengemukakan, pelaksanaan rembuk yang dilakukan bersama semua pihak terkait untuk menyamakan persepsi dalam mempercepat penanganan persoalan ini.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

“Jadi kita melakukan rapat atau namanya rembuk stunting dengan mengundang Kepala Bappeda di 24 Kabupaten Kota se-Sulsel, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk di 24 Kabupaten Kota, Nah tadi juga dihadiri oleh beberapa ketua penanganan penurunan stunting tingkat Kabupaten Kota, ada Wakil Bupati, ada Sekda dan pihak terkait lainnya,” paparnya.

“Tujuannya kita adalah menyamakan persepsi. Dimana rilis terakhir reply valensive stunting di Sulawesi Selatan itu, ternyata Sulawesi Selatan masih berada di angka 27,4% dan yang cukup tinggi dan makanya kita menyatukan tekad bahwa tahun 2024 ini kita akan bersama-sama menurunkan sampai diangka 20%,” ucapnya.

Abdul Malik Faisal usai membuka acara Rembuk Stunting tingkat Provinsi Sulsel dengan tema “Penguatan Komitmen dalam penanganan penurunan stuting di Sulsel yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulsel, diruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (26/4/2024).

Abdul Malik Faisal yang merupakan Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel mengaku penanganan stunting akan tercapai apa bila semua berkolaborasi. “Itu semua bisa tercapai, kalau kita semua berkolaborasi sama-sama bekerja untuk satu visi bahwa persoalan stanting  memang dampaknya adalah jangka panjang,” jelasnya.

“Makanya gimana kita menyiapkan generasi yang berkualitas yang bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain, yang sudah lebih maju dari kita, jadi kalau kita tidak siapkan dari sekarang kita akan tetap menjadi negara atau wilayah terjajah dari negara-negara yang lebih maju dari kita,” ujarnya.

Abdul Malik Faisal menyebutkan launching kampanye gerakan makan telur untuk 10.000 balita dan 10.000 untuk ibu hamil yang telah dilakukan menjadi salah satu langkah percepatan penanganan stunting.

“Kemarin sudah kita launching kampanye gerakan gemar makan telur untuk 10.000 balita dan 10.000 ibu hamil yang tersebar di 200 titik di 24 kabupaten kota se-Sulawesi Selatan,” kata dia.

“Tujuannya adalah untuk memberikan motivasi semangat kepada para pendamping kita yang dalam melakukan pendampingan kepada khususnya keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) ini, karena sebagian besar  preferensi stunting ini adalah keluarga yang tidak mampu sehingga ini yang kita dorong,” sebutnya.

“Kegiatan itu bukan cuma seremonial satu hari, tapi terus berkelanjutan dan teman-teman pendamping PKH itu menjalankan tugasnya, memastikan bahwa setiap hari ada satu telur masuk ke mulut balita dan ibu hamil,” lanjutnya.

Dia menambahkan untuk daerah yang masih banyak kasus stunting di Sulsel seperti di Kabupaten Jeneponto, Tana Toraja dan daerah lainnya.

“Untuk daerah yang paling banyak itu yang kasus tertentu, sekarang ini untuk 2023 lalu ada di Jeneponto, ada di Tanah Toraja Kemudian ada beberapa lagi yang angka kasus stuntingnya turun,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A Dalduk KB) Sulsel, Andi Mirna menyampaikan dukungan program atau kegiatan dengan melakukan integrasi perencanaan dan penganggaran yang ada pada Kabupaten/Kota.

“Ini untuk menggalang komimen dalam melakukan upaya pembinaan dan pengawasan dukungan sumber daya dari pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota, menyampaikan capaian dan evaluasi program/kegiatan penurunan stunting,”

“Hasil pelaksanaan konvergensi penurunan stunting di Kabupaten/ kota sebagai upaya penyusunan strategi pendampingan yang akan dilakukan bersama mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi serta membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi,” tutur Mirna.

Jumlah Peserta Kegiatan rembuk stunting  tingkat Sulsel sebanyak 150 peserta. Peserta terdiri dari ketua TPPS 24 Kabupaten/Kota, Forkopimda Sulsel, Pj Ketua TP PKK Sulsel, Ketua Dharma Wanita Persatuan Sulsel.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Sulsel, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Sulsel, Asisten Bidang Administrasi Setda Sulsel, Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

Perwakilan BKKBN Sulsel, Kepala Bappeda 24 Kabupaten/Kota, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 24 Kabupaten/Kota, PerguruanTinggi di Sulawesi Selatan, NGO, Dunia Usaha, serta Organisasi Profesi/Lembaga Organisasi Masyarakat Pemerhati Stunting. (*/4dv)

  • DPPKB Kota Makassar
error: Content is protected !!