Advertisement - Scroll ke atas
  • Media Sulsel
  • Universitas Dipa Makassar
News

Wabub Pangkep Hadiri Rapat Pleno Komisi Irigasi

1035
×

Wabub Pangkep Hadiri Rapat Pleno Komisi Irigasi

Sebarkan artikel ini
Wabub Pangkep Hadiri Rapat Pleno Komisi Irigasi
Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Pangkep, Syahban Sammana, menghadiri Rapat Pleno Komisi Irigasi yang berlangsung di ruang rapat wakil bupati pada Selasa (2/4/2024).
  • Pascasarjana Undipa Makassar
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

PANGKEP—Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Pangkep, Syahban Sammana, menghadiri Rapat Pleno Komisi Irigasi yang berlangsung di ruang rapat wakil bupati pada Selasa (2/4/2024).

Rapat ini dipimpin oleh Ketua Komisi Irigasi Pangkep, Imam Takbir, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk BMKG Sulsel, Kepala Stasiun Klimatologi Ayi Sudrajat, perwakilan dari Dandim, Danramil, Polres, dan beberapa stakeholder terkait.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Wabub Syahban menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, tidak hanya dinas pertanian, untuk mempersiapkan musim tanam kedua yang akan berlangsung dari April hingga September.

“Hadirnya BMKG hari ini diharapkan dapat memberi acuan prakiraan cuaca untuk persiapan musim tanam. Namun, kita harus tetap mengantisipasi segala kemungkinan, karena prakiraan cuaca tidak selalu akurat,” ujar Syahban.

Ketua Komisi Irigasi Pangkep, Imam Takbir menjelaskan, komisi irigasi berkomitmen untuk memastikan para petani dapat melakukan penanaman dan panen tepat waktu guna meningkatkan produktivitas pertanian.

Dalam rapat tersebut, sejumlah rekomendasi dihasilkan, di antaranya:

Percepatan tanam: Ditargetkan mulai dari 10 April hingga 10 Mei.

Pembagian air normal: Pembagian air yang adil untuk menunjang musim tanam.

Pola tanam padi dan palawija: Ditetapkan pola tanam yang sesuai, seperti sistem tanam legowo, Sri, dan tabelang.

Rekomendasi bibit padi: Jenis-jenis bibit padi yang dianjurkan meliputi Ciherang, Mekonga, Cibulis, Cisantana, Ciliwung, dan Inpari.

Dalam hal antisipasi terhadap puso atau gagal panen, Imam menjelaskan, berdasarkan aturan, kompensasi gagal panen dapat diberikan jika kerusakan mencapai 75% dari total lahan. Namun, Komisi Irigasi mengusulkan agar ambang batas ini diturunkan menjadi 50% agar petani lebih terbantu secara finansial.

Selain itu, rekomendasi lainnya meminta BMKG untuk memberikan pembaruan informasi klimatologi dan cuaca setiap 10 hari sekali, sehingga para petani dapat lebih waspada terhadap perubahan intensitas hujan yang mungkin terjadi.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Sulsel, Ayi Sudrajat, turut menjelaskan bahwa gejala El Nino kini mulai menurun. Kabupaten Pangkep telah memasuki fase normal dengan curah hujan yang kembali seperti biasa.

“Prakiraan menunjukkan Pangkep akan memasuki musim kemarau pada Mei, dengan puncaknya pada Agustus. Kondisi ini perlu diwaspadai karena Kabupaten Pangkep termasuk daerah yang terdampak,” jelas Ayi Sudrajat. (*/4dv)

error: Content is protected !!