MAKASSAR—Di tengah gempuran motor-motor modern dengan teknologi injeksi dan desain futuristik, Yamaha Bebek 70 tetap punya tempat istimewa di hati para pecinta roda dua. Motor yang pertama kali mengaspal di Indonesia pada era 1970-an ini kini menjelma jadi barang nostalgia yang langka sekaligus berkelas.
Yamaha Bebek 70 pertama kali diperkenalkan ke pasar Indonesia pada awal tahun 1970-an, dibawa PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Motor ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat Indonesia akan kendaraan yang praktis, irit, dan mudah perawatannya. Dengan bodi ramping dan mesin 2-tak berkapasitas 70cc, Yamaha Bebek langsung menarik perhatian pasar.
Model ini terinspirasi dari Yamaha Mate dan Yamaha U70 yang lebih dulu beredar di Jepang. Di Indonesia, motor ini populer di kalangan pelajar, pegawai, hingga pedagang kaki lima, karena terkenal ekonomis dan tahan banting. Keberadaannya di masa itu turut mendorong berkembangnya budaya berkendara motor bebek di tanah air, bersaing ketat dengan merek-merek lain seperti Honda dan Suzuki.
Berbodi mungil dan ringan, Yamaha Bebek 70 dikenal tangguh dan irit. Mesinnya sanggup menempuh jarak jauh tanpa banyak rewel, asal dirawat dengan baik. Tak heran, banyak kolektor dan penggemar motor klasik yang memburu motor ini untuk dirawat dan dikoleksi.
Meski usianya sudah lebih dari empat dekade, Yamaha Bebek 70 masih sering terlihat melintasi jalanan kampung hingga kota. Beberapa penggunanya bahkan dengan bangga mempertahankan kondisi orisinal—dari cat bodi hingga knalpot dan spidometer klasiknya. Sementara yang lain memilih memodifikasi ringan untuk kenyamanan, tanpa menghilangkan ciri khasnya.
Rahman, warga Gowa, adalah salah satunya. Pria 52 tahun ini mewarisi Yamaha Bebek 70 dari ayahnya dan masih setia mengendarainya hingga sekarang.
“Mesinnya masih bandel, suaranya khas. Setiap saya bawa ke jalan, banyak yang senyum dan bilang ‘motor legenda’, itu bikin bangga,” ujarnya saat ditemui Mediasulsel.com.
Dari sisi pasar, harga Yamaha Bebek 70 bekas kini melonjak drastis. Jika dalam kondisi utuh dan orisinal, harganya bisa menembus belasan juta rupiah. Nilai historis dan kelangkaannya membuat motor ini tak sekadar kendaraan, tapi juga aset bersejarah.
Di komunitas pecinta motor klasik, Yamaha Bebek 70 sering tampil dalam ajang kontes dan sunmori (Sunday Morning Ride). Bahkan beberapa komunitas rutin menggelar kopdar khusus untuk mengenang era kejayaan motor-motor jadul.
Yamaha Bebek 70 mungkin bukan yang tercepat, tapi ia adalah saksi bisu perjalanan sejarah otomotif Indonesia. Motor ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan simbol keabadian sebuah karya yang dibuat dengan ketangguhan dan karakter. (Ag4ys)

















