Advertisement - Scroll ke atas
Opini

Hari Jadi Sulsel 353 Tahun: Optimisme Membangun Sulsel Yang Tangguh dan Ekonomi Berdaulat

3307
×

Hari Jadi Sulsel 353 Tahun: Optimisme Membangun Sulsel Yang Tangguh dan Ekonomi Berdaulat

Sebarkan artikel ini
Hari Jadi Sulsel 353 Tahun: Optimisme Membangun Sulsel Yang Tangguh dan Ekonomi Berdaulat
Bahrul ulum Ilham, Koordinator Konsultan UPT PLUT Sulsel.

OPINI—Provinsi Sulawesi Selatan memperingati hari jadi ke-353 pada tanggal 19 Oktober 2022. Sebuah tonggak sejarah yang telah melalui proses panjang sebagai momentum mewujudkan Sulawesi Selatan provinsi terkemuka di Indonesia.

Penetapan 19 Oktober 1669 sebagai hari jadi Sulsel mengacu pada momentum sejarah pada (19) Agustus 1945 saat rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan (PPKI) di Jakarta yang memutuskan berdirinya 8 provinsi dalam NKRI, termasuk Provinsi Sulawesi.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Penetapan bulan Oktober karena adanya 2 momentum penting kesepakaan raja-raja mendukung DR Ratulangi menjadi Gubernur pertama Propinsi Sulawesi dan rekonsiliasi raja-raja bersaudara yang terlibat dalam Perang Makassar.

Adapun penetapan tahun 1669 merujuk pada fakta dan data sejarah berakhirnya Perang Makassar ditandai peristiwa heroisme para Tubarani mempertaruhkan Benteng Somba Opu.

Tahun 1669 menjadi titik awal suasana munculnya kesadaran bagi seluruh masyarakat daerah ini bahwa mereka telah dipecah belah oleh pihak pihak asing.

Dengan pilihan tahun 1669 diharapkan menggugah hati nurani dan kesadaran masyarakat Sulawesi Selatan tetap mewaspadai bahaya perpecahan, sebaliknya menggali potensi kebersamaan dan mengembangkan persatuan memajukan daerah.

Peringatan hari jadi Sulawesi Selatan Ke-353 tahun 2022 ini mengambil tema “Sulsel Optimis, Sulsel Tangguh, Ekonomi Berdaulat”. Tema hari jadi Sulsel tahun ini menurut hemat penulis sangat tepat, bila melihat kondisi lokal, regional dan global.

Saat ini adalah momentum seluruh warga dunia bergandeng tangan dibalut optimisme untuk bangkit pasca pandemi. Seperti diketahui dunia dihantam pandemi sejak Maret 2020 ditandai pengumuman WHO yang menyatakan Covid-19 sebagai kejadian yang luar biasa (extraordinary) yang berdampak pada berbagai bidang kehidupan manusia.

Tahun 2022 ini Indonesia menjalankan Presidensi G20 sebagai momentum kerja sama global bangkitnya ekonomi yang porak-poranda akibat pandemi. Agenda G20 memastikan semua negara di dunia dapat pulih secara bersama dan menjadi lebih kuat (recover together, recover stronger), membangun optimisme, bahwa setelah pandemi akan hadir musim semi.

Disisi lain, pandemi yang belum sepenuhnya usai kini kondisi global berpotensi menghadapi tantangan baru krisis ekonomi global.

error: Content is protected !!