MAKASSAR—Memasuki bulan suci ramadhan yang tinggal beberapa hari, salah satu fenomena yang sering terjadi di kota Makassar adalah makin menjamurnya pengamen, gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang mengeksploitasi anak agar masyarakat merasa iba dan mau memberikan uang.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Makassar Achi Soleman mengaku maraknya anak jalanan dan gepeng merupakan salah satu fenomena yang mungkin karena adanya ruang atau peluang.
“Salah satu fenomena yang ada dikota Makassar mungkin karena dinamika dari pergerakan masyarakat yang pada akhirnya memang ada ruang dan peluang yang dilihat oleh mereka sehingga turun lagi ke jalan,” ucap Achi melalui sambungan telepon belum lama ini.
Ia menegaskan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk eksploitasi anak yang dilakukan orang tua, yang seharusnya merekalah yang harusnya bekerja.
“Kami dari DPPPA menilai ini adalah salah satu bentuk eksploitasi yang dilakukan orang tua, yang mana orang tualah yang seharusnya mencari kerja dan melakukan kerja bukan anak anak, bayangkan kalau mereka (anak-anak) harus terpapar cuaca panas, mendung, belum lagi polusi dan lain-lain, kami lebih melihat hak anak terabaikan,” tuturnya.
Achi lebih jauh menyebutkan Pemerintah kota Makassar sudah melakukan berbagai langkah mengatasi hal ini diantaranya melalui dinas sosial.
“Saya rasa langkah pemkot makassar sudah cukup besar salah satunya dinsos sudah lakukan pencegahan anak turun ke jalan, kami juga sudah imbau masyarakat agar anak tidak turun dijalan. Disini perlu dilihat apakah yang datang merupakan asli penduduk kota makassar, perlu dilihat kategori,” pungkas Achi. (*)

















