Advertisement - Scroll ke atas
Sulsel

Pemprov Sulsel Gaspol Turunkan Stunting, Andi Sudirman: Ini Prioritas Utama

1188
×

Pemprov Sulsel Gaspol Turunkan Stunting, Andi Sudirman: Ini Prioritas Utama

Sebarkan artikel ini
Pemprov Sulsel Gaspol Turunkan Stunting, Andi Sudirman: Ini Prioritas Utama
Dalam dialog interaktif bertema “Gizi dan Pencegahan Stunting” yang digelar Kamis, 17 April 2025, di Hotel Grand Town Makassar, Kepala Bappelitbangda Setiawan Aswad menyampaikan bahwa langkah-langkah strategis sudah dirancang.

MAKASSAR—Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menegaskan komitmennya untuk menekan angka stunting, sejalan dengan target besar yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025. Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menyebut isu stunting sebagai prioritas utama yang harus ditangani secara serius dan kolaboratif.

Dalam dialog interaktif bertema “Gizi dan Pencegahan Stunting” yang digelar Kamis, 17 April 2025, di Hotel Grand Town Makassar, Kepala Bappelitbangda Setiawan Aswad menyampaikan bahwa langkah-langkah strategis sudah dirancang. Salah satunya adalah memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dengan sektor swasta dalam intervensi gizi dan kesehatan masyarakat.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

“Sesuai arahan Gubernur, upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting akan jadi fokus lima tahun ke depan. Kita dorong kerja sama lintas sektor agar intervensinya tepat sasaran,” ujar Setiawan.

Menurutnya, Bappelitbangda akan terus memantau kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta serapan anggaran melalui aplikasi e-monev dan situs resmi. Evaluasi dilakukan rutin untuk memastikan program berjalan efektif di seluruh kabupaten dan kota.

“Sebagai koordinator aksi konvergensi, kami memonitor dan mengevaluasi kinerja 24 kabupaten/kota di Sulsel dalam penanganan stunting,” tambahnya.

Turut hadir dalam diskusi tersebut sejumlah tokoh penting seperti perwakilan UNICEF wilayah Sulawesi dan Maluku, Nike Frans, Direktur Jenewa Institute Surahman Said, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel M. Ishaq Iskandar, serta akademisi dari FKM Universitas Hasanuddin Djunaidi M. Dachlan.

Upaya ini mulai menunjukkan hasil. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Sulsel berhasil ditekan dari 27,4 persen menjadi 23,3 persen. Target jangka pendek untuk 2025 adalah 23,9 persen, dan target jangka panjang pada 2045 adalah 6,1 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, M. Ishaq Iskandar, menyebut berbagai inovasi dari 2020 hingga 2024 berkontribusi besar terhadap capaian ini. Mulai dari pendampingan gizi di desa, pemberian PMT lokal untuk balita dan ibu hamil, distribusi multivitamin, hingga penyediaan tablet tambah darah untuk remaja putri dan ibu hamil.

Namun menurut Ishaq, stunting bukan hanya soal angka atau bantuan gizi. Ia menekankan pentingnya perubahan perilaku dan pola hidup sehat sebagai fondasi utama.

“Masih banyak yang mengira stunting hanya dialami keluarga miskin. Padahal, ada juga keluarga ekonomi menengah yang anaknya stunting karena kurang perhatian terhadap gizi dan kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Karena itu, literasi kesehatan di tengah masyarakat jadi sangat penting. Sosialisasi tentang pentingnya komunikasi perubahan perilaku, menurut Ishaq, harus terus digaungkan, termasuk lewat media.

“Dialog seperti ini jadi ruang strategis untuk menyampaikan pesan penting soal pola hidup sehat, gizi seimbang, dan pencegahan stunting secara menyeluruh,” harapnya.

Dengan pendekatan yang konsisten dan menyeluruh, Pemprov Sulsel berharap bisa menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat, kuat, dan berkualitas. (*/4dv)

error: Content is protected !!