Advertisement - Scroll ke atas
Inspirasi

2019, Yuk Jadi Netizen Baru untuk Indonesia

655
×

2019, Yuk Jadi Netizen Baru untuk Indonesia

Sebarkan artikel ini
2019, Yuk Jadi Netizen Baru untuk Indonesia
Foto Ilustrasi Courtesy KlikMania

INSPIRASI – Kebebasan berpendapat seringkali disalah-gunakan oleh masyarakat Indonesia. Ditambah dengan berkembangnya sosial media, pendapat/ opini masyarakat kini dapat tersalur dengan mudah baik melalui status, kolom komentar, inbox atau pun direct message.

Tentu, setiap orang memang memiliki kebebasan untuk berpendapat dan hak untuk menyuarakan pendapat mereka.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Namun, alih-alih pendapat yang baik, netizen (pengguna internet) Indonesia malah sering menyebar hoax atau berita bohong yang dapat merugikan orang lain.

Ada juga netizen yang suka menuliskan hate speech pada sosial media seseorang seperti Artist, Public Figure, atau pun Content Creator.

Sehingga hal ini secara tidak langsung malah berujung sebagai suatu tindakan cyberbullying.

Cyberbullying sendiri merupakan tindakan bullying melalui sosial media. Pelaku cyberbullying dilindungi oleh anonimitas yang disediakan oleh internet.

Sehingga ia dapat saja membuat akun palsu atau mengaku sebagai orang lain. Cyber-bullying membuat perilaku bullying dapat dilakukan oleh siapa saja.

Bahkan, orang-orang yang biasanya berdiam diri di dunia nyata pun dapat menjadi orang lain di dunia maya.

Selain fisik, kehidupan seseorang juga ikut dikomentari. Seperti dalam memilih pasangan, pakaian yang mereka kenakan, lifestyle yang mereka jalani, hingga urusan pribadi mereka yang sebenarnya bukan untuk konsumsi publik.

Tidak heran kalau banyak Artist dan Public Figure yang mematikan kolom komentar mereka agar tidak melihat komentar-komentar pedas dari para netizen.

Dari data yang dihimpun tahun 2013 silam, Indonesia jadi negara pertama dengan jumlah 38% penyumbang kasus cyberbullying di dunia.

Sebagai salah satu netizen di Indonesia, kita patut merasa malu. Seharusnya masyarakat bisa mulai sadar akan sosial issue yang terjadi di negara kita sendiri.

Perilaku buruk netizen di sosial media bisa menimbulkan beberapa dampak negatif baik bagi sang pelaku maupun korban. Berikut dampak-dampak tersebut:

1. Hoax membuat netizen Indonesia jadi kurang akan pengetahuan.

Netizen yang mudah percaya terhadap berita bohong atau hoax membuat dirinya sendiri jadi kurang akan pengetahuan. Karena apa yang mereka tahu hanyalah berita yang salah.

Dan mungkin berita yang mereka sebarkan malah membuat reputasinya buruk karena mereka telah memperluas penyebaran berita yang tidak benar. Berita bohong juga dapat merugikan pihak lain. Baik reputasi/ image seseorang dan organisasi.

2. Cyberbullying menyebabkan mental depression/ suicide attempt.

Hoax yang disebarluaskan oleh pihak tidak bertanggung jawab bisa membuat buruk reputasi seseorang. Sama halnya dengan komentar negatif/ hate speech yang netizen tulis di sosial media. Seseorang bisa saja mengalami tekanan, stress, dan percobaan bunuh diri akibat cyberbullying.

Sebagai seorang netizen, kita suka lupa untuk menyaring kata-kata kita di sosial media. Kata-kata kita tidak hanya bisa menyakiti mental dan psikis seseorang, namun kita juga bisa menjadi salah satu alasan seseorang untuk melakukan bunuh diri.

Dengan jumlah netizen Indonesia yang banyak, kita memiliki power untuk speak up bagi dunia. Kita seharusnya bisa memberikan contoh bagi para netizen lainnya untuk bisa menggunakan kebebasan berpendapat dengan baik dan bijaksana.

Mari sama-sama berubah jadi netizen baru dengan 4 tips dibawah ini:

1. Jadilah netizen yang cerdas.

Sebagai netizen Indonesia, kita harus bisa menyeleksi mana berita yang bermanfaat dan mana berita yang sebenarnya tidak penting untuk jadi konsumsi publik. Kita harus menjadi netizen cerdas yang melakukan research sendiri untuk medukung statement/ opini yang ingin kita tuangkan di sosial media.

2. Jadilah netizen yang positif.

Berbeda opini itu boleh, namun janganlah membenci. Kita tidak harus suka dengan apa yang seseorang lakukan atau dengan statement yang mereka berikan. Begitu pula dengan kita.

Kita juga tidak bisa memaksa semua orang agar sependapat dengan opini kita. Daripada menebar kebencian, kita lebih baik memperbanyak komentar-komentar positif. Kita tidak tahu bagaimana dampak 1 komentar positif saja bisa sangat berpengaruh untuk hidup seseorang.

3. Jadilah netizen yang mau berpikir dua kali sebelum berkomentar.

Gunakanlah kata-kata sopan yang membangun jika ingin memberi saran atau kritik. Bukan dengan kata-kata tidak sopan yang mungkin bisa menyakiti perasaan orang lain.

Mari kita coba untuk berpikir dua kali sebelum beropini. Apa yang akan kita rasakan jika kita menjadi seseorang yang menerima komentar tersebut?

4. Jadilah netizen yang bijak.

Selain cerdas, sebagai netizen Indonesia kita harus bijak dalam menanggapi komentar orang lain. Apalagi jika komentar tersebut hanya komentar negatif yang berasal dari akun-akun palsu/ bot. Karena dengan membalasnya, kita malah semakin memberi mereka “panggung” untuk menyebar kebencian.

Kita memang memiliki kebebasan untuk mengutarakan pikiran dan opini kita, tapi hal tersebut bukan berarti kita harus dan pantas untuk mengutarakannya.

Yuk, jadi netizen Indonesia yang baru di tahun yang baru! Netizen yang hanya menyebar hal-hal postif dan berani speak up untuk melawan aksi cyberbullying/ penyebaran berita bohong.

Penulis : Felia Renata
Mahasiswi STIKOM LSPR Jakarta

error: Content is protected !!