Advertisement - Scroll ke atas
Nasional

Prabowo dan MBS Bentuk Dewan Koordinasi Tertinggi RI-Saudi, Nasaruddin Umar Dilibatkan

1176
×

Prabowo dan MBS Bentuk Dewan Koordinasi Tertinggi RI-Saudi, Nasaruddin Umar Dilibatkan

Sebarkan artikel ini
Prabowo dan MBS Bentuk Dewan Koordinasi Tertinggi RI-Saudi, Nasaruddin Umar Dilibatkan

JAKARTA—Kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji 2025 menjadi pijakan awal bagi Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam memperkuat hubungan strategis antara Indonesia dan Arab Saudi. Dalam kunjungan kenegaraannya ke Jeddah, Prabowo dan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), sepakat membentuk Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT) RI-Saudi.

DKT ini akan menjadi wadah kerja sama menyeluruh antara dua negara dengan cakupan yang jauh lebih luas, tak hanya terbatas pada persoalan haji, umrah, dan ketenagakerjaan. Dalam struktur awalnya, Prabowo menunjuk Menteri Agama RI sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., sebagai salah satu anggota tim kerja DKT.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Penunjukan Nasaruddin menjadi sinyal kuat bahwa kerja sama yang dibangun juga menyasar sektor keagamaan, kebudayaan, dan spiritualitas, sejalan dengan rekam jejaknya sebagai tokoh ulama moderat yang aktif dalam diplomasi antaragama di panggung internasional.

“Selama ini kerja sama Indonesia-Saudi terbatas pada urusan haji, umrah, dan tenaga kerja. Dengan DKT, kita ingin membangun hubungan yang lebih luas, termasuk dalam diplomasi keagamaan dan pendidikan spiritual,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, di Jeddah, Kamis (3/7/2025).

Masuknya Nasaruddin Umar diyakini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam pembinaan jemaah haji, pembangunan Kampung Haji di Makkah, serta penguatan peran masjid sebagai pusat peradaban Islam.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo dan MBS juga menandatangani Minutes of Meeting (MoM) pembentukan DKT yang mencakup tata kelola, kerangka kerja, dan pembentukan tim kajian program prioritas. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di kawasan suci Makkah. Kawasan ini akan menjadi pusat pelayanan jemaah sekaligus rumah budaya Indonesia di Tanah Suci.

DKT RI-Saudi ini mengadopsi model kerja sama tingkat tinggi yang sebelumnya juga dijalankan Arab Saudi dengan Amerika Serikat dan Tiongkok. Indonesia menjadi salah satu negara Asia Tenggara pertama yang menjalin kemitraan institusional sekelas ini dengan Riyadh.

Kehadiran Nasaruddin dalam struktur DKT bukan sekadar representasi birokratis, tapi sekaligus menjadi pengakuan atas peran Islam moderat Indonesia dalam dunia Muslim global. Bukan hanya soal ekonomi atau politik, kemitraan ini juga dibingkai sebagai jembatan spiritual dua bangsa Muslim besar yang memiliki peran strategis dalam perdamaian dan peradaban Islam dunia. (Cr/Ag4ys)

 

Citizen Reporter : Muh. Aras Prabowo

error: Content is protected !!