Advertisement - Scroll ke atas
Makassar

Ketua TP PKK Makassar Dorong UMKM Busana Lokal Naik Kelas Lewat Inovasi dan Pendampingan

958
×

Ketua TP PKK Makassar Dorong UMKM Busana Lokal Naik Kelas Lewat Inovasi dan Pendampingan

Sebarkan artikel ini
Ketua TP PKK Makassar Dorong UMKM Busana Lokal Naik Kelas Lewat Inovasi dan Pendampingan
Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa pada kegiatan “Pengembangan dan Pendampingan Usaha Busana Lokal” yang digelar di Gedung PKK Makassar, Jumat (18/7/2025). Kegiatan ini merupakan inisiatif Pokja III TP PKK Makassar dan menghadirkan pelaku usaha serta pengurus PKK dari berbagai kelurahan.

MAKASSAR—Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, mendorong penguatan sektor usaha busana lokal melalui pendampingan berkelanjutan dan inovasi berbasis kearifan lokal.

Hal itu disampaikan Melinda saat membuka kegiatan “Pengembangan dan Pendampingan Usaha Busana Lokal” yang digelar di Gedung PKK Makassar, Jumat (18/7/2025). Kegiatan ini merupakan inisiatif Pokja III TP PKK Makassar dan menghadirkan pelaku usaha serta pengurus PKK dari berbagai kelurahan.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Dalam sambutannya, Melinda menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi keluarga merupakan misi utama PKK, dan Pokja III menjadi garda depan dalam upaya peningkatan kapasitas perempuan, terutama pelaku UMKM.

“Sektor busana lokal punya potensi besar untuk tumbuh dan bersaing. Melalui keterampilan, pelatihan, dan pendampingan, kita dorong UMKM ini naik kelas, baik di pasar lokal, nasional, maupun internasional,” kata Melinda.

Ia juga menyoroti kekayaan budaya Makassar yang tercermin dalam beragam wastra seperti tenun sutra, songket, hingga motif khas Bugis-Makassar. Menurutnya, nilai-nilai budaya ini harus terus dikembangkan melalui pendekatan kreatif dan inovatif.

“Potensi ini harus kita rawat. Inovasi, pendampingan, dan penguatan kapasitas adalah kunci agar pelaku usaha kita siap menghadapi tantangan di era digital dan global,” ujarnya.

Melinda berharap kegiatan ini tak hanya memberikan wawasan baru, tapi juga membangun jejaring yang kuat antar pelaku usaha busana lokal.

“Kita ingin UMKM tidak hanya bertahan, tapi tumbuh dengan desain yang kuat, pemasaran digital yang mumpuni, dan manajemen usaha yang berkelanjutan,” tambahnya.

Ia pun mengapresiasi Pokja III atas inisiatif yang dinilainya relevan dan strategis, serta menyerukan agar kegiatan ini menjadi tonggak lahirnya pelaku usaha perempuan yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif, di antaranya desainer nasional Hasryman Chyms Mansyur yang mengulas kekayaan busana tradisional Makassar seperti Baju Bodo dan Baju La’bu, serta pentingnya etika berbusana di era modern.

Hadir pula perwakilan dari Bank Indonesia, yang memaparkan strategi mendukung UMKM melalui literasi keuangan dan akses pembiayaan.

Sementara itu, desainer lokal Ida Jashari membagikan pengalamannya mengembangkan usaha lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dinilai sangat membantu dalam ekspansi bisnis skala mikro. (70n/Ag4ys/4dv)

error: Content is protected !!