MAKASSAR – Keberhasilan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, menata Makassar, memang tak bisa dipungkiri.
Sejumlah prestasi dari hatrick Adipura, Adipura Asean hingga penataan lorong-lorong di wilayah kelurahan, tak sedikit mengundang decak kagum.
Tapi ini menjadi sebuah ironi ketika kita melintas di seputaran kantor Wali Kota Makassar, atau kita harus berurusan di kantor yang terletak di Jl. Ahmad Yani Makassar tersebut.
Betapa tidak, sepanjang jalan yang padat arus lalu lintas seperti Jl. Ahmad Yani, Jl. Balaikota, Jl. Slamet Riyadi, bahkan Jl. Riburane, setiap hari senantiasa bahu jalannya dipadati parkir kendaraan yang diduga milik pegawai pemkot, tamu pemkot, ataupun karyawan-karyawan kantor-kantor di sekitar jalan tersebut.
Menurut salah seorang pengguna jalan, yang mengaku bernama Fikri, pemandangan tersebut sudah menjadi makanan sehari-hari, kecuali pada hari libur.
“Tiap hari ya begini ini, bahkan jika bertepatan dengan jam masuk atau jam pulang, di sini pasti terjadi kemacetan panjang,” terang Fikri, kepada mediasulsel.com, Rabu (27/9).
Lebih lanjut menurut Fikri, kondisi itu dianggap sudah merugikan masyarakat pengguna jalan, karena hak masyarakat, diambil sebagai tempat parkir, olehnya itu Fikri berharap Wali Kota Makassar, melalui Dinas Perhubungan segera mencari solusinya.
“Sebaiknya pak Wali bisa menerbitkan aturan internal pembatasan penggunaan mobil ke kantor, sehingga bisa mengurangi volume mobil parkir di kawasan ini,” saran Fikri.(464ys)









