Advertisement - Scroll ke atas
Opini

Refleksi Iduladha, Saatnya Pemuda Berlomba-lomba dalam Ketaatan

2196
×

Refleksi Iduladha, Saatnya Pemuda Berlomba-lomba dalam Ketaatan

Sebarkan artikel ini
Refleksi Iduladha, Saatnya Pemuda Berlomba-lomba dalam Ketaatan
Irmayanti, S.Pd (IRT/Guru)

OPINI—Kaum muslim di seluruh dunia tengah berbahagia menyambut datangnya hari raya iduladha. Momentum yang senantiasa mengingatkan kita semua dengan kisah seorang pemuda yang memberikan pengorbanan terbesar demi ketaatan kepada Allah SWT. Tanpa ada keraguan sedikitpun Nabi Ismail rela disembelih untuk menjalankan perintah Allah SWT. Lalu, bagaimanakah potret generasi hari ini?

Sungguh disayangkan, gambaran pemuda hari ini masih jauh dari predikat taat. Profil generasi justru liberalis dan individualis. Kehidupan mereka bukannya diliputi suasana keimanan dan senantiasa beramal shalih, justru terjerumus dalam aktivitas dosa.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Chatarina Muliana Girsang mengatakan, kekerasan seksual masih menjadi tantangan besar di pendidikan tinggi Indonesia karena sebagaimana kejahatan khusus lainnya kekerasan seksual sebagai kejahatan fenomena gunung es, di mana yang dilaporkan jauh lebih sedikit. Ia menekankan, kekerasan seksual merupakan satu dari tiga dosa besar pendidikan. (Kemendikbudristek,31/3/2022).

Merujuk data dari BNN atau Badan Narkotika Nasional dimana tercatat bahwa pengguna obat-obat terlarang dan narkotika di kalangan generasi muda kian bertambah. Jumlah kenaikannya sebesar 24 persen sampai 28 persen remaja. (pontianakpost.jawapos.com 05/07/2022).

Padahal, usia muda harusnya dimanfaatkan untuk beribadah dengan sebaik-baiknya sebagai bekal di akhirat kelak. Apalagi, berbagai persoalan kini menimpa negeri tercinta. Seperti problem kemiskinan, harga bahan pangan selalu naik, kasus kriminal, termasuk maslah utang negara yang tak kunjung lunas. Maka, diperlukan peran para pemuda sebagai garda terdepan mengubah kondisi bangsa ke arah yang lebih baik.

Iduladha, Meningkatkan Spirit ketaatan

Hari raya iduladha identik dengan hari berkurban. Sejarah kurban diawali dari kisah Nabi Ismail. Beliau merupakan putra yang sudah sangat lama dinantikan oleh nabi Ibrahim dan istrinya. Menjadi anak satu-satunya tentu menjadi kesayangan dan kebanggaan yang teramat tinggi bagi orang tuanya.

Ketika nabi Ismail beranjak dewasa, ayahnya bermimpi diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya. Dengan dorongan keimanan yang kuat, Nabi Ibrahim rela untuk mengorbankan putranya demi ketaatan kepada pencipta.

Jawaban Nabi Ismail sungguh menentramkan hati orang tuanya, beliau bersedia disembelih. Dalam usia yang masih remaja beliau mampu bersabar dan ikhlas mengorbankan apapun, termasuk nyawanya demi menjalankan perintah Allah SWT.

error: Content is protected !!