MAKASSAR—Seleksi terbuka jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar terus bergulir. Sebanyak 10 aparatur sipil negara (ASN) dinyatakan lolos tahap awal dan berhak mengikuti tahapan lanjutan.
Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Sekda Makassar, Muhammad Idris, menjelaskan bahwa seluruh peserta yang lolos telah memenuhi standar seleksi sesuai ketentuan nasional. Ia memastikan proses seleksi berjalan objektif dan profesional.
“Standarisasi seleksi ini sama seperti di daerah lain. Format dan substansinya tidak boleh diubah, dikurangi atau ditambahkan. Yang kami temukan sejauh ini memenuhi standar yang telah ditetapkan,” jelas Idris saat ditemui di Balai Kota Makassar, Kamis (10/4/2025).
Idris menambahkan, proses seleksi akan berlangsung hingga 28 April 2025. Setelah itu, tiga nama dengan nilai tertinggi akan diserahkan kepada Wali Kota Makassar untuk dievaluasi lebih lanjut.
“Pak Wali memiliki kewenangan menilai lebih dalam terhadap tiga besar calon yang diajukan. Nantinya beliau yang memutuskan siapa yang layak menjadi Sekda,” katanya.
Dalam proses ini, terdapat beberapa peserta yang sebelumnya telah mengikuti seleksi serupa dan hasil asesmennya masih berlaku. Sesuai aturan, hasil asesmen kompetensi dapat digunakan kembali dalam kurun waktu dua tahun.
“Jadi beberapa kandidat tidak perlu lagi ikut asesmen karena hasil sebelumnya masih bisa dimanfaatkan. Ini juga mempertimbangkan efisiensi waktu dan tahapan seleksi,” tambah Idris.
Ia menjelaskan, dokumen penilaian yang sudah ada sebelumnya (living document) akan digunakan kembali oleh Pansel untuk peserta tersebut. Sekretariat seleksi akan segera memberikan daftar siapa saja yang tidak diwajibkan mengikuti asesmen ulang.
Adapun 10 nama yang dinyatakan lolos dan memenuhi syarat administrasi, yakni: Andi Irwan Bangsawan, Andi Zulkifli Nanda, Ahmad Hendra Hakamuddin, Ahmad Namsum, Andi Bukti Djufrie, Dahyal, Irwan Rusfiandi Adnan, Muhammad Fadli, Muhammad Mario Said. Zaenal Ibrahim.
Diketahui, Andi Irwan Bangsawan dan Andi Bukti Djufrie merupakan peserta yang sebelumnya pernah mengikuti seleksi Sekda. Keduanya diperkirakan tidak akan mengikuti asesmen ulang.
Proses seleksi Sekda ini menjadi perhatian publik karena menentukan sosok penting dalam jalannya birokrasi di lingkup Pemerintah Kota Makassar. (70n/Ag4ys/4dv)

















