Advertisement - Scroll ke atas
Makassar

Anggota DPRD Makassar Hasanuddin Leo Hadiri Tradisi Sapu-sapu Ulu di Masjid Darul Hijrah

1004
×

Anggota DPRD Makassar Hasanuddin Leo Hadiri Tradisi Sapu-sapu Ulu di Masjid Darul Hijrah

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Makassar Hasanuddin Leo Hadiri Tradisi Sapu-sapu Ulu di Masjid Darul Hijrah
Anggota Komisi B DPRD Kota Makassar, Hasanuddin Leo bersama Ketua TP PKK Kota Makassar Indira Yusuf Ismail menghadiri kegiatan tradisi sapu-sapu ulu yang diselenggarakan oleh pengurus dan Majelis Taklim Darul Hijrah di Masjid Darul Hijrah, Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso, Makassar, pada Selasa (16/7/2024) malam.

MAKASSAR—Anggota Komisi B DPRD Kota Makassar, Hasanuddin Leo, menghadiri kegiatan tradisi sapu-sapu ulu yang diselenggarakan oleh pengurus dan Majelis Taklim Darul Hijrah di Masjid Darul Hijrah, Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso, Makassar, pada Selasa (16/7/2024) malam.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari peringatan 10 Muharram 1446 Hijriah, momen yang dihormati umat Islam sebagai malam 10 Asyura.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Tradisi sapu-sapu ulu, atau secara harfiah berarti “mengusap-usap kepala,” adalah kegiatan sosial yang dilakukan masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap anak yatim piatu.

Dalam tradisi ini, kepala anak yatim diusap sebagai simbol kasih sayang sambil memberikan santunan yang disisipkan dalam amplop. Sapu-sapu ulu tidak hanya bertujuan sebagai bantuan material, namun juga untuk membangun ikatan emosional dan rasa peduli di tengah masyarakat.

Hasanuddin Leo, yang juga seorang politisi dari Partai PAN, memberikan apresiasi terhadap inisiatif Majelis Taklim Darul Hijrah dalam melestarikan tradisi ini. Ia berharap kegiatan ini bisa membawa berkah bagi semua pihak yang terlibat.

“Ini inisiatif dari salah satu masjid. Insha’Allah dengan kita mengusap anak yatim, bisa membawa kebaikan dan berkah bagi kita. Jangan lalai kepada anak yatim,” ucapnya.

Selain Hasanuddin Leo, acara ini juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail. Dalam sambutannya, Indira menyampaikan rasa kagum atas antusiasme warga dalam mengikuti tradisi sapu-sapu ulu.

Ia menyatakan bahwa semangat kebersamaan warga dalam merayakan hari Asyura merupakan suatu kebanggaan. “Luar biasa sekali, rame ini saya lihat. Alhamdulillah semangat kita semua di hari Asyura sangat luar biasa dan tentunya berkah bagi kita semua,” ujarnya.

Massapu-sapu ulu adalah bagian dari warisan budaya masyarakat Sulawesi Selatan yang memiliki nilai sosial tinggi. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk perhatian kepada anak yatim piatu, dan telah dijalankan turun-temurun hingga saat ini.

Selain di masjid, sapu-sapu ulu juga kadang dilaksanakan dengan cara mendatangi langsung rumah anak-anak yatim piatu di daerah sekitar.

Melalui tradisi ini, masyarakat tidak hanya menjalankan kewajiban sosial, namun juga mempererat silaturahmi serta meningkatkan kepedulian antar sesama. (*/4dv)

error: Content is protected !!