Advertisement - Scroll ke atas
Makassar

Apiaty Amin Syam Soroti Kualitas Guru di Makassar

1520
×

Apiaty Amin Syam Soroti Kualitas Guru di Makassar

Sebarkan artikel ini
Apiaty Amin Syam Soroti Kualitas Guru di Makassar
Anggota DPRD Kota Makassar, Apiaty Amin Syam memberikan sambutan dalam Sosialisasi Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Kota Makassar Nomor 1 Tahun 2019, tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Angkatan VII di Hotel Aston, Jl Sultan Hasanuddin, Sabtu (29/7/2023).

MAKASSAR—Anggota DPRD Kota Makassar, Apiaty Amin Syam menyoroti masalah pendidikan yang ada di Kota Makassar, termasuk mengenai kualitas gurunya yang masih kurang.

Hal itu disampaikan Apiaty saat memberikan sambutan dalam Sosialisasi Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Kota Makassar Nomor 1 Tahun 2019, tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Angkatan VII di Hotel Aston, Jl Sultan Hasanuddin, Sabtu (29/7/2023).

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Legislator Fraksi Golkar ini memandang berbagai aspek di pendidikan masih butuh pembenahan. Misalnya saja sumber daya manusia dalam hal ini guru.

“Berkali-kali kami menyampaikan kepada dinas pendidikan untuk peningkatan kualitas guru salah satunya di dalamnya sertifikasi. Itu harusnya dianggarkan,” ujar Apiaty.

Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat ini mengatakan bahwa guru yang kurang perhatikan mesti jadi perhatian pemerintah kota. Sebab, tolak ukur bagus tidaknya pendidikan salah satunya adalah guru.

“Begitu juga dengan sekolah yang mau diakreditasi, itu harus ada guru yang disertifikasi. Makanya setidaknya dinas pendidikan usahakan untuk ada anggarannya,” tambahnya.

Selain itu, Apiaty meminta sarana dan prasarana sekolah harus dibenahi, tidak hanya sekadar memenuhi kuota siswa namun ruang kelas tidak memadai.

“Bahkan ada lab yang dijadikan ruang kelas hanya karena memaksa anak-anak untuk masuk,” tukas Apiaty.

Komisaris Utama PSM Makassar, Munafri ‘Appi’ Arifuddin yang didaulat bertindak menjadi narasumber menilai Makassar masih tertinggal soal pendidikan. Siswa saat ini dinilai kurang dalam hal pendidikan karakter.

“Yang kita juga mau ajarkan kepada anak-anak kita adalah bagaimana karakter dan akhlaknya, bagaimana menaati aturan yang ada. Itu yang kurang,” ucapnya.

Ketua Golkar Makassar ini juga memandang bahwa perda penyelenggaraan pendidikan perlu diterapkan lebih baik lagi. Tidak hanya untuk dibaca.

“Bahasanya sangat indah tapi implementasinya yang kurang. Kita butuh penerapannya yang baik sehingga pendidikan kita bagus,” lanjut Appi.

Prof. Syamsuddin Hasan yang juga selaku narasumber sosialisasi perda juga menilai hal yang sama terjadi pada pendidikan tinggi. “Di pendidikan tinggi, di kampus juga sama, ada uang ada kualitas,” ujarnya. (*/4dv)

error: Content is protected !!