Advertisement - Scroll ke atas
Ekonomi

Budi Hanoto: Kinerja Perekonomian Sulsel Triwulan IV 2020 Alami Perbaikan

647
×

Budi Hanoto: Kinerja Perekonomian Sulsel Triwulan IV 2020 Alami Perbaikan

Sebarkan artikel ini
Budi Hanoto: Kinerja Perekonomian Sulsel Triwulan IV 2020 Alami Perbaikan
Budi Hanoto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulsel. (Foto: Dok)

MAKASSAR—Kinerja perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan pada triwulan IV 2020 mengalami perbaikan, meskipun masih dalam fase kontraksi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi sulsel Budi Hanoto mengatakan, ekonomi Sulsel tercatat terkontraksi sebesar -0,62% (yoy), tidak sedalam kontraksi pada triwulan sebelumnya yang tercatat -1,10% (yoy).

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

“Kontraksi triwulan IV 2020 tidak sedalam pada triwulan sebelumnya dan dari sisi pengeluaran, perbaikan ditopang oleh peningkatan investasi sejalan dengan pembangunan sejumlah proyek pemerintah dan swasta serta berlanjutnya proyek strategis nasional untuk mendukung penyediaan infrastruktur konektivitas,” ungkapnya, Jumat (5/2/2021).

Ia menyebutkan Peningkatan investasi juga didukung oleh perbaikan penyaluran kredit investasi oleh perbankan dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga.

“Di sisi lain, kinerja ekspor membaik sejalan dengan perbaikan kondisi negara mitra dagang utama serta kenaikan harga nikel dunia sebagai dampak dari tingginya permintaan industri mobil listrik dan terjaganya produksi lapangan usaha tambang,” sebutnya.

Budi Hanoto juga mengaku Konsumsi rumah tangga tumbuh terkontraksi sejalan dengan pembatasan mobilitas yang kembali diberlakukan dalam upaya menekan lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun.

“Sejalan dengan ini, kondisi pada sisi pengeluaran, lapangan usaha konstruksi tercatat mengalami pertumbuhan yang meningkat, sesuai dengan penyaluran PEN Padat Karya bidang konstruksi,” ucapnya.

Sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan positif dipengaruhi oleh base effect kontraksi pada periode yang sama tahun sebelumnya, ditengah produksi yang lebih terbatas pada musim tanam.

“Dengan perkembangan tersebut, ekonomi Sulawesi Selatan untuk keseluruhan tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -0,70% (yoy), menurun dibandingkan dengan tahun 2019 yang tumbuh 6,92% (yoy),” pungkasnya.

Lebih jauh Budi Hanoto mengaku Inflasi Sulawesi Selatan untuk keseluruhan tahun 2020 tercatat sebesar 2,04% (yoy) atau berada dalam rentang sasaran Bank Indonesia 3±1%.

“Capaian inflasi tersebut didukung oleh terjaganya pasokan komoditas pangan strategis ditengah peningkatan curah hujan di akhir tahun serta distribusi pasokan yang lancar,” ujarnya.

Ia menambahkan, Bank Indonesia berupaya untuk mendukung pemulihan sektor produktif secara pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sulawesi Selatan, diantaranya melalui hilirisasi komoditas unggulan, adaptasi teknologi, dan pengembangan ekonomi syariah.

“Pertumbuhan ekonomi akan didorong melalui optimalisasi Regional Investor Relation Unit (RIRU) untuk mendorong percepatan investasi, perdagangan, dan pariwisata di Sulawesi Selatan,” tambahnya.

“Percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) juga terus dilakukan. Bank Indonesia juga terus berkoordinasi dengan TPID dalam rangka pengendalian inflasi melalui strategi 4K guna mendukung pemulihan ekonomi,” pungkasnya. (*)

error: Content is protected !!