Advertisement - Scroll ke atas
Makassar

Bunda PAUD Makassar Ajak Guru dan Orang Tua Bersatu Cegah Kekerasan Anak

552
×

Bunda PAUD Makassar Ajak Guru dan Orang Tua Bersatu Cegah Kekerasan Anak

Sebarkan artikel ini
Bunda PAUD Makassar Ajak Guru dan Orang Tua Bersatu Cegah Kekerasan Anak
Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Anak di Rumah dan di Sekolah yang digelar Pokja Bunda PAUD Kota Makassar di Hotel Novotel, Rabu (27/8/2025).

MAKASSAR—Bunda PAUD Kota Makassar, Melinda Aksa, mengajak guru dan orang tua untuk lebih peduli serta aktif dalam mencegah kekerasan terhadap anak, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar.

Ajakan itu disampaikan saat membuka Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Anak di Rumah dan di Sekolah yang digelar Pokja Bunda PAUD Kota Makassar di Hotel Novotel, Rabu (27/8/2025).

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Kegiatan ini dihadiri jajaran pengurus Pokja Bunda PAUD Makassar, Bunda PAUD Kecamatan, kepala sekolah PAUD negeri, guru, orang tua, forum anak, hingga sejumlah organisasi wanita.

Dalam sambutannya, Melinda menegaskan kasus kekerasan anak di Makassar masih kerap terjadi, bahkan pelaku sering berasal dari lingkungan terdekat.
“Tidak jarang pelaku justru orang tua, keluarga, atau guru. Kondisi ini alarm serius yang harus segera direspons bersama,” tegasnya.

Ia mencontohkan kasus seorang anak yang menjadi pelaku pelecehan setelah bertahun-tahun menjadi korban kekerasan seksual oleh guru mengajinya. Menurutnya, kasus itu membuktikan lingkaran kekerasan dapat berulang dan menciptakan generasi baru korban sekaligus pelaku.

“Sayangnya, hukuman pelaku sering ringan. Wajah pelaku pun kerap disamarkan, membuat masyarakat sulit waspada. Padahal kekerasan pada anak tidak hanya melukai fisik, tapi juga meninggalkan trauma mendalam,” lanjut Melinda.

Karena itu, ia meminta orang tua dan guru tidak hanya fokus mengajar, tetapi juga memahami tahap perkembangan anak. Peran lingkungan, kata Melinda, juga sangat menentukan, terutama bagi anak yang rentan terpengaruh teman sebaya.

Ia mendorong masyarakat berani melapor bila menemukan kasus kekerasan agar korban bisa segera mendapat perlindungan dan pendampingan.
“Orang tua harus berani tegas demi masa depan anak. Tegas bukan berarti keras, tapi hadir memberi arahan dan batasan,” ujarnya.

Sosialisasi ini menghadirkan Lusia Palulungan sebagai narasumber pertama dengan materi mengenai bentuk kekerasan anak, dampak jangka panjang, strategi pencegahan, hingga aspek perlindungan hukum.

Sementara itu, Dr. Dian Novita Siswanti, staf pengajar Fakultas Psikologi UNM, membawakan materi tentang penanganan trauma pada anak korban kekerasan.
“Dukungan keluarga adalah kunci utama pemulihan. Anak yang merasa dicintai dan dipeluk hangat keluarganya akan lebih cepat pulih dari luka batin,” jelasnya.

Kegiatan ini turut dimeriahkan penampilan gerak dan lagu “Sentuhan Baik dan Sentuhan Tidak Baik” oleh murid PAUD Negeri Makassar serta diramaikan booth UMKM yang ikut berpartisipasi. (70n/Ag4ys/4dv)

error: Content is protected !!