Advertisement - Scroll ke atas
  • Pemkab Sidrap
  • Pemkab Sidrap
  • Pemkab Maros
  • Universitas Dipa Makassar
  • Media Sulsel
Internasional

IAEA Peringatkan Peningkatan Stok Uranium Iran, Diplomasi di Ujung Tanduk

593
×

IAEA Peringatkan Peningkatan Stok Uranium Iran, Diplomasi di Ujung Tanduk

Sebarkan artikel ini
IAEA Peringatkan Peningkatan Stok Uranium Iran, Diplomasi di Ujung Tanduk
Bendera Iran dan bendera negara lain berkibar di depan kantor pusat organisasi Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria, (Leonhard Foeger/REUTERS/VoA)
  • DPRD Kota Makassar
  • Pemprov Sulsel
  • Pascasarjana Undipa Makassar
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

WINA—Dua laporan terbaru dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menunjukkan lonjakan signifikan dalam cadangan uranium berkadar tinggi Iran, sementara negosiasi terkait isu-isu nuklir yang belum terselesaikan masih menemui jalan buntu.

Sebagaimana dikutip dari VoA, Rabu (26/2/2025), Iran terus memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen, mendekati tingkat 90 persen yang diperlukan untuk senjata nuklir.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Peningkatan ini menjadi perhatian utama negara-negara Barat, yang berpendapat bahwa tidak ada alasan sipil yang dapat membenarkan pengayaan uranium pada level tersebut. Iran, di sisi lain, bersikeras bahwa program nuklirnya hanya bertujuan untuk kepentingan damai.

Berdasarkan laporan IAEA yang dikirim ke negara-negara anggota, cadangan uranium Iran dalam bentuk uranium heksafluorida bertambah 92,5 kilogram dalam kuartal terakhir, sehingga totalnya mencapai 274,8 kilogram. Secara teori, jika terus diperkaya, jumlah tersebut cukup untuk membuat enam bom nuklir, menurut tolok ukur IAEA.

Selain lonjakan cadangan uranium, laporan IAEA juga menyoroti minimnya kemajuan dalam penyelesaian masalah lama dengan Iran, termasuk keberadaan jejak uranium yang tidak dapat dijelaskan di beberapa lokasi yang tidak dilaporkan.

“Peningkatan produksi dan akumulasi uranium sangat diperkaya oleh Iran, satu-satunya negara tanpa senjata nuklir yang memproduksi material semacam itu, merupakan masalah serius,” tulis IAEA dalam laporannya.

Sementara itu, tekanan terhadap Iran semakin meningkat, terutama setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan niatnya untuk memperketat pengawasan terhadap program nuklir Iran. Dengan diplomasi yang semakin terbatas, komunitas internasional kini menghadapi dilema besar dalam menentukan langkah selanjutnya.

IAEA juga menegaskan bahwa Iran belum memberikan klarifikasi memadai mengenai jejak uranium yang ditemukan di empat lokasi yang tidak diumumkan.

“Iran mengklaim telah melaporkan semua materi, aktivitas, dan lokasi nuklir sesuai dengan Perjanjian Pengamanan, tetapi hal ini tidak konsisten dengan penilaian IAEA terhadap aktivitas nuklir yang belum dijelaskan,” tulis laporan itu.

Dengan perundingan yang masih menemui kebuntuan, dunia kini menanti langkah lebih lanjut dari para pemangku kepentingan utama dalam menangani ketegangan nuklir Iran. (Ag4ys/VoA)

error: Content is protected !!