PINRANG—Ibu-ibu di Kelurahan Tellumpanua, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, kini memiliki keterampilan baru dalam berkreasi dan berwirausaha.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan pelatihan ecoprint pada 16 Januari 2025, yang mengajarkan teknik pounding pada media totebag dan tas.
Kegiatan ini bertujuan memberdayakan masyarakat sekaligus memperkenalkan seni ramah lingkungan yang dapat dipraktikkan secara mandiri.
Pelatihan ini mengajarkan cara menciptakan desain unik pada kain dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan tanaman lain yang dipres menggunakan teknik pounding.
Hasilnya, totebag dan tas ecoprint yang bernilai jual tinggi, terutama bagi konsumen yang peduli pada isu keberlanjutan dan pengurangan sampah plastik.
Salah satu peserta KKNT, Nurul Sakinah kepada mediasulsel.com, Senin (27/1/2025) menerangkan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya ibu-ibu, serta meningkatkan keterampilan mereka dalam kerajinan ramah lingkungan.
Nurul Sakinah, salah satu peserta KKN yang memfasilitasi kegiatan ini kepada Mediasulsel.com pada Senin (27/1), mengungkapkan harapannya agar pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan kreatif ibu-ibu, termasuk ibu-ibu PKK, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Produk yang dihasilkan, seperti totebag, dapat dijual atau dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Antusiasme peserta, terutama ibu-ibu yang berminat pada kerajinan tangan, sangat tinggi. Ibu-ibu PKK setempat juga aktif berpartisipasi, sehingga teknik ecoprint ini semakin dikenal di komunitas sekitar.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada praktik pembuatan ecoprint, tetapi juga memberikan pemahaman tentang pentingnya penggunaan bahan alami dan ramah lingkungan sebagai upaya pelestarian alam.
Widyawati, salah satu peserta pelatihan, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini. “Sebelumnya, kami tidak tahu bahwa daun dan bunga bisa menghasilkan motif unik dan menarik pada kain,” ujarnya.
Ia juga berharap keterampilan ini dapat mengurangi penggunaan bahan berbasis plastik dalam kehidupan sehari-hari, serta ilmu yang didapat dapat diajarkan kepada anak-anak dari tingkat TK hingga SMA.
“Dengan partisipasi aktif masyarakat dan dukungan berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif, baik dari segi keterampilan, kreativitas, maupun kesejahteraan ekonomi masyarakat,” tutupnya. (Cj/Ag4ys)
Citizen Journalism: Nurul Sakinah (Mahasiswa Kehutanan Unhas)